Ken Setiawan: Puasa Ramadhan Training Jiwa dan Raga Menjadi orang Bertakwa
- Istimewa
Bandar Lampung, Lampung – Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, keluarga besar Pondok Pesantren Darul Muttaqin Lampung Tengah menggelar Pengajian Umum Sya'banan pada hari Minggu malam Senin, 23 Februari 2025 dengan menghadirkan tokoh nasional, Ken Setiawan.
Ditemui tim Lampung.viva.co.id, Ken Setiawan mengatakan bahwa dalam kegiatan Sya'banan tersebut ia menceritakan kisahnya dan kiat-kiatnya dari radikal berubah menjadi moderat kepada masyarakat.
Terutama agar masyarakat Lampung tercipta suasana yang kondusif, tidak mudah terprovokasi oleh paham intoleransi dan radikalisme yang mengatasnamakan agama seperti kelompok Negara Islam atau Khilafah Islam yang belakangan kembali menggeliat dan melakukan aksi demo serentak di seluruh daerah se-Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Ken Setiawan berbagi kisah hidupnya dan mengungkapkan kiat-kiatnya untuk berubah dari radikal menjadi moderat.
Menurutnya, masyarakat Lampung perlu memahami pentingnya menjaga kedamaian dan mencegah provokasi dari kelompok-kelompok intoleran dan radikal yang mengatasnamakan agama, seperti gerakan Negara Islam atau Khilafah Islam yang kembali menggelar aksi-aksi demonstrasi di seluruh Indonesia.
"Belakangan, kelompok-kelompok intoleran dan radikal seperti Negara Islam atau Khilafah semakin berani dalam mengkampanyekan ideologi mereka. Kita semua harus waspada terhadap hal tersebut," jelas Ken Setiawan.
Selain berbagi pengalaman pribadinya, Ken juga mengajak hadirin untuk lebih memahami makna dari puasa Ramadan, khususnya ayat yang terdapat dalam QS. Al-Baqarah 183 yang menyebutkan,
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," beber Ken Setiawan.
Ken menekankan bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi merupakan sebuah latihan spiritual yang mendalam.
"Puasa mengajarkan kita untuk lebih menyadari tugas kita sebagai khalifah fil ardi, yaitu wakil Tuhan di muka bumi ini. Puasa mengubah kita dari yang hanya beriman menjadi orang yang bertakwa, yang menyadari bahwa segala hal yang kita lakukan harus sesuai dengan kehendak Tuhan," paparnya.
Ia juga mengingatkan bahwa orang yang bertakwa adalah mereka yang dapat menahan amarah, memaafkan, dan mengutamakan kepentingan orang lain. Dalam QS. Ali Imran 133-134, Allah SWT menjelaskan bahwa surga disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, mereka yang senantiasa menafkahkan hartanya baik dalam keadaan lapang maupun sempit, serta mampu berdamai dengan ego mereka.
"Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan ego dan emosi. Hal ini akan membawa kita untuk menjadi pribadi yang lebih sabar, pemaaf, dan menjadi penyejuk bagi orang-orang di sekitar kita," tambahnya.
Menurutnya, keberhasilan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan akan mengantarkan kita pada kemenangan di hari yang fitri, ibarat sebuah reset pada perangkat elektronik yang kembali ke pengaturan awal.
Begitu pula, puasa memungkinkan kita untuk kembali menjadi manusia yang sesuai dengan tugasnya sebagai khalifah fil ardi, menyebarkan pesan cinta dan kedamaian kepada sesama manusia.
"Melalui puasa, kita diajarkan untuk kembali ke fitrah, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, dan mengaplikasikan nilai-nilai kasih sayang dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari," tutup Ken Setiawan.(*)