Densus Tangkap Tiga Terduga Teroris di Jateng, Ken Setiawan: Ancam Pilkada Serentrak dan Tahun Baru

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali berhasil membongkar jaringan teroris di Jawa Tengah. Dalam operasi gabungan bersama Satbrimobda Polda Jawa Tengah, Densus 88 mengamankan tiga terduga teroris beserta sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan keterlibatan mereka dalam aksi terorisme.

Guru Cabul di Bandar Lampung Kembali Ditahan, Berkas Perkara Dilimpahkan ke Kejari

 

Dari tangan para tersangka, petugas mengamankan sejumlah barang bukti, seperti 20 senjata tajam, busur beserta anak panah, serta berbagai alat olahraga dan peralatan lain yang diduga digunakan untuk latihan. 

Cegah Ekstremisme di Lingkungan Sekolah, SMKN 9 Bandar Lampung Hadirkan FKPT

 

Selain itu, ditemukan juga 30 buku terkait jihad yang mengarah pada radikalisme, beberapa alat komunikasi, serta sejumlah spanduk yang mengandung propaganda radikal. Penemuan ini menunjukkan bahwa kelompok ini telah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi teror.

Eks Radikalis Ken Setiawan Bangun Kesadaran, DPRD Lampung Gelar Sosialisasi Pancasila

 

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengapresiasi Tim Densus 88 yang telah melakukan penegakan hukum terhadap para terduga teroris yang hendak melakukan aksi teror dan menyebarkan narasi provokasi lewat medis sosial.

 

"Mereka berusaha mengadu domba masyarakat dan memecah belah bangsa," kata Ken Setiawan, Rabu (6/11/2024).

 

Menurut Ken, memang tidak semua kelompok terorisme bertugas dilapangan dalam menebar aksi teror fisik, tapi ada juga teman segolongan mereka yang bertugas menebar teror dan melakukan pembelaan di media sosial, mereka mengaburkan dan menghilangan sejarah bangsa dengan berusaha menghancurkan budaya dan kearifan lokal nusantara serta mengadu domba antar anak bangsa dengan pandangan intoleransi dan isu sara.

 

"Kelompok teroris ini tidak hanya mengancam dengan aksi kekerasan fisik, tetapi juga menyebarkan propaganda radikal melalui media sosial," ujar Ken.

 

Diharapkan masyarakat dan aparat meningkatkan kewaspadaan jelang perhelatan pilkada serentak dan jelang tahun baru 2025, biasanya mereka para pelaku teroris menggunakan moment moment tersebut untuk melancarkan aksi teror. 

 

Ken juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap upaya-upaya radikalisasi dan penyebaran hoaks. "Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban negara," tandasnya.(*)