Kisah Ibu Termuda Sepanjang Sejarah, Melahirkan Anak di Usia 5 Tahun

Lampung – Tercatat, Lina Medina menjadi ibu termuda sepanjang sejarah usai melahirkan saat usianya menginjak 5 tahun.

Bagaimana tidak, Lina menjalani operasi caesar di usianya yang baru berusia 5 tahun.

Kisah bermula ketika Medina yang tinggal di Ticrapo, Peru pada April 1939 dan dibawa ke Rumah Sakit Pisco oleh kedua orangtuanya.

Mereka merasa prihatin karena gadis kecil itu awalnya diduga menderita tumor besar yang tumbuh di perutnya.

Namun, setelah mengevaluasi kondisi Medina, dokter justru menemukan hal lain yang sangat mengejutkan. Dokter menjelaskan bahwa Medina sebenarnya sudah hamil sekitar 7 bulan lewat 21 hari.

Dugaan Medina jadi korban perkosaan

Dilansir pada Rabu, (25/01/2023) melalui Edmundo Escomel, dokter dan peneliti dalam publikasinya di jurnal La Presse Medicale edisi Mei 1939 menyebutkan bahwa Medina yang berusia 5 tahun tidak dapat memberikan tanggapan yang tepat atas pertanyaan mengenai peristiwa tersebut.

Selanjutnya, mengutip Live Science, Rabu (25/01/2023) diketahui Medina akhirnya melahirkan bayi laki-laki seberat 2,7 kilogram pada (14/05/1939) di sebuah rumah sakit di Lima.

Bayi itu hanya bisa dilahirkan melalui prosedur operasi caesar karena ukuran panggul Medina yang masih terbilang kecil.

Bagaimana Medina dapat hamil? Apa yang kemudian membuat banyak pihak bertanya-tanya yakni bagaimana mungkin anak berumur 5 tahun dapat hamil.

Selama prosedur, dokter membiopsi sampel jaringan dari salah satu ovarium milik Medina dan menemukan bahwa jaringan tersebut mirip dengan wanita berusia dewasa.

Medina awalnya dilaporkan mulai menstruasi sejak usia 3 tahun, namun laporan lain menyatakan bahwa ia mengalami menstruasi pertamanya pada usia 8 bulan.

Laporan yang diterbitkan pada bulan Desember 1939 itu kemudian memaparkan teori Escomel tentang mengapa Medina dapat hamil di usia masih anak-anak.

Seorang anak memulai pubertas yang luar biasa sejak dini karena beberapa gangguan pada kelenjar pituitari. Kelenjar berbentuk kacang di dasar otak itu mengatur produksi hormon seks pada tubuh. (Dwi P Arrahman)