Daftar Petahana Wali Kota dan Bupati di Lampung yang Tumbang pada Pilkada Serentak 2024

Ilustrasi Pemilu
Sumber :
  • iStockphoto

Bandar Lampung, Lampung – Hasil quick count yang dirilis oleh berbagai lembaga survei menunjukkan bahwa banyak petahana di Provinsi Lampung diprediksi akan kalah pada Pilkada serentak 2024 ini. 

Kemenangan Kandidat Baru dan Kekalahan Incumbent di Pilkada Lampung Dipengaruhi Banyak Faktor

 

Faktor ketidakpuasan terhadap kinerja petahana, munculnya kandidat baru yang lebih menarik, dan perpecahan dukungan internal partai menjadi penyebab utama banyaknya petahana yang terjungkal.

Banyak Petahana di Lampung Tumbang Karena Kinerja dan Strategi Kampanye yang Tidak Efektif

 

Dengan sebagian besar petahana yang tumbang, Pilkada kali ini menandakan adanya perubahan signifikan dalam peta politik di Lampung. 

Hasil Reel Count Riyanto Umi Unggul di Pilkada Pringsewu 2024

 

Meskipun hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih akan diumumkan setelah proses rekapitulasi selesai, hasil quick count ini memberikan gambaran awal mengenai perubahan besar dalam dinamika politik di Provinsi Lampung.

 

1. Pilgub Lampung: Petahana Arinal Djunaidi Kalah Telak

Di Pemilihan Gubernur Lampung, petahana Arinal Djunaidi yang berpasangan dengan Sutono diprediksi akan mengalami kekalahan telak.

 

Dari data yang masuk sebanyak 99,32 persen, pasangan Arinal-Sutono hanya memperoleh 17,19 persen suara, sementara pesaing mereka, Mirza-Jihan, memperoleh 82,81 persen suara.

 

Partisipasi pemilih tercatat sebesar 66,71 persen, dengan tingkat kepercayaan survei mencapai 99,00 persen dan toleransi kesalahan hanya 0,96 persen.

 

2. Lampung Selatan: Nanang Ermanto Kalah

Di Kabupaten Lampung Selatan, petahana Nanang Ermanto yang berpasangan dengan Antoni Imam diprediksi hanya meraih 30,69 persen suara.

 

Sementara itu, pasangan Radityo Egi Pratama-M Syaiful Anwar berhasil unggul dengan meraih 69,31 persen suara, menunjukkan kemenangan telak bagi pasangan ini di wilayah tersebut.

 

3. Kota Metro: Wahdi-Qomaru Kalah

Di Kota Metro, pasangan petahana Wahdi-Qomaru juga diprediksi akan kalah. Dalam hasil quick count, Wahdi-Qomaru hanya memperoleh 38,55 persen suara.

 

Sementara pasangan Bambang Iman Santoso-Rafieq Adi Pradana memperoleh 61,45 persen suara, yang menunjukkan dukungan mayoritas bagi pasangan calon baru ini.

 

4. Kabupaten Pesawaran: Nanda Indira Kalah

Meski petahana di Kabupaten Pesawaran tidak maju, namun Nanda Indira, merupakan istri dari mantan bupati Dendy Romadhona yang berpasangan dengan Antonius Muhammad Ali, hanya meraih 38,65 persen suara.

 

Lawannya, pasangan Aries Sandi-Supriyanto, berhasil meraih 61,35 persen suara, yang mengindikasikan kekalahan bagi calon dari keluarga Dendy Romadhona.

 

5. Kabupaten Pesisir Barat: Septi Heri Agusnaeni Kalah

Di Kabupaten Pesisir Barat, meski petahana tidak maju, namun istri dari Agus Istiqlal, Septi Heri Agusnaeni, yang berpasangan dengan Ade Abdul Rochim, hanya memperoleh 38,92 persen suara.

 

Sementara pasangan Dedi Irawan-Irawan Topani meraih 56,11 persen suara, diikuti oleh pasangan Lingga Kusuma-Erlina yang memperoleh 4,97 persen suara.

 

6. Kabupaten Tanggamus: Dewi Handajani Kalah

Petahana Dewi Handajani yang berpasangan dengan Ammar di Kabupaten Tanggamus juga diprediksi akan kalah.

 

Pasangan petahana hanya memperoleh 28,35 persen suara, sementara pasangan pesaing, Moh Saleh Asnawi-Agus Suranto, unggul dengan meraih 71,65 persen suara.

 

7. Kabupaten Tulangbawang: Winarti Kalah dengan Dua Pesaing

Di Kabupaten Tulangbawang, incumbent Winarti-Reynata diperkirakan akan kalah dengan perolehan suara 25,35 persen.

 

Sementara dua pesaing mereka, Qudrotul Ikhwan-Hankam Hasan, meraih 49,92 persen suara, dan Hendriwansyah-Danial Anwar mendapatkan 24,73 persen suara.

 

Dengan dua pesaing yang mengalahkan incumbent, Winarti harus menerima kenyataan bahwa dirinya tidak akan kembali menjabat.

 

8. Lampung Tengah: Perpecahan Kongsi Petahana

Di Lampung Tengah, terjadi perpecahan dukungan antara petahana Musa Ahmad dan Ardito Wijaya.

 

Musa Ahmad yang berpasangan dengan Ahsan Asad hanya memperoleh 36,05 persen suara.

 

Sementara itu, pasangan Ardito Wijaya-I Komang Koheri meraih 63,95 persen suara, yang menunjukkan bahwa perpecahan dukungan internal menyebabkan petahana kalah dalam persaingan.

 

9. Lampung Timur: Dawam Rahardjo Kalah

Di Lampung Timur, perpecahan juga terjadi antara Dawam Rahardjo dan Azwar Hadi.

 

Dawam Rahardjo yang berpasangan dengan Ketut Erawan hanya memperoleh 35,16 persen suara.

 

Sebaliknya, pasangan Ela Siti Nuryamah-Azwar Hadi berhasil unggul dengan meraih 64,84 persen suara, menunjukkan kekalahan bagi Dawam Rahardjo di wilayah ini.