Tentang Pengganguran di Lampung, Siapa Cagub-cawagub yang Bisa Beri Solusi?

Kedua pasangan calon saat berdebat
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Provinsi Lampung saat ini menghadapi tantangan besar dengan tingkat pengangguran yang mencapai lebih dari 207 ribu orang, berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS). 

Pilkada Metro Lampung: Wahdi Tetap Maju, Qomaru Zaman Dicoret dari Kontestasi

 

Pengangguran ini tersebar di berbagai jenjang pendidikan, dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi berada pada lulusan SMA (7,6%) dan SMK (6,86%), diikuti oleh diploma atau sarjana sebesar 4,65%, SMP 4,17%, serta SD 1,86%. 

Jelang Akhir Masa Kampanye, PDIP Lampung Minta Masyarakat Awasi Netralitas ASN-Polri

 

Dalam tanya jawab pada Debat Kandidat perdana yang dilaksanakan pada Minggu, 13 Oktober 2024.

Dominasi dan Persaingan, Prediksi Lengkap Pilkada 2024 di Setiap Wilayah Lampung

 

Kedua pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung untuk Pilkada 2024 mengajukan solusi strategis untuk mengatasi pengangguran.

 

Rahmat Mirzani Djausal (RMD): Prioritas pada Tenaga Kerja Lokal dan UMKM

 

Rahmat Mirzani Djausal, calon gubernur nomor urut 1, menegaskan bahwa salah satu langkah utama dalam mengurangi pengangguran adalah melalui perlindungan hak pekerja lokal. 

 

RMD berjanji akan segera membuat regulasi yang melindungi warga Lampung, terutama lulusan SD, SMP, SMA, dan SMK, agar mendapat prioritas dalam perekrutan tenaga kerja oleh perusahaan-perusahaan di Lampung.

 

“Kita harus pastikan bahwa perusahaan di Lampung tidak lagi mendatangkan tenaga kerja dari luar provinsi untuk posisi yang sebenarnya bisa diisi oleh warga lokal. Ini akan segera kami regulasi,” tegas Rahmat dalam sesi debat publik.

 

Selain regulasi, Rahmat berencana memfokuskan program pelatihan keterampilan bagi lulusan SMA dan SMK, yang dianggapnya menjadi salah satu kunci dalam mengurangi angka pengangguran. Ia juga melihat sektor UMKM sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang harus didorong secara masif.

 

"Kami akan menciptakan dan mendukung UMKM di desa-desa, karena hampir 70% pengangguran berada di wilayah pedesaan. Kami ingin memberi nilai tambah di tingkat desa dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui UMKM," lanjutnya.

 

Rahmat yakin bahwa pengembangan UMKM tidak hanya akan mengurangi pengangguran, tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal di desa-desa.

 

Arinal Djunaidi: Revitalisasi BUMDes untuk Menggerakkan Ekonomi Desa

 

Sementara itu, calon gubernur nomor urut 2, Arinal Djunaidi, menyoroti pentingnya peran desa dalam mengurangi pengangguran. Menurut Arinal, solusi untuk mengatasi pengangguran di Lampung harus dimulai dari desa, di mana 70% populasi Lampung berada.

 

Arinal mengusulkan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya menciptakan lapangan kerja di desa-desa. Menurutnya, banyak lulusan perguruan tinggi asal desa yang kebingungan mencari pekerjaan setelah lulus. BUMDes bisa menjadi solusi untuk memanfaatkan potensi mereka agar tetap bekerja di desa tanpa harus hijrah ke kota.

 

“BUMDes sebenarnya sudah ada, tetapi banyak yang tidak berfungsi dengan baik. Kita akan memperkuat peran BUMDes agar bisa menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat desa, terutama untuk lulusan perguruan tinggi yang selama ini belum terserap di dunia kerja,” ujar Arinal.

 

Selain itu, Arinal juga menyoroti perlunya meningkatkan penerimaan pajak desa dengan melibatkan masyarakat sebagai pengumpul pajak. Ia yakin, dengan memberikan insentif bagi mereka, pendapatan desa dapat meningkat signifikan dan masyarakat tidak perlu mencari pekerjaan di luar daerah.

 

“Masyarakat desa yang membantu menagih pajak bisa mendapatkan insentif. Dengan cara ini, mereka tidak perlu lagi keluar dari desa untuk mencari penghidupan di tempat lain,” pungkas Arinal. (*)