Fitria Khasanah, Developer Game Termuda asal Lampung Tanggapi Pernyataan Gubernur Jawa Barat

Fitria Khasanah, pelajar kelas 1 SMP
Sumber :
  • Foto dokumentasi istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Fitria Khasanah , siswa kelas 1 SMP Gajah Mada Bandar Lampung yang dikenal sebagai developer game edukasi junior asal Lampung, memberikan tanggapan tegas atas pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menyamakan kecanduan game dengan kenakalan remaja seperti tawuran, narkoba, dan kriminalitas.

Oknum Sipir Lapas Kelas IIA Metro Ditangkap karena Edarkan Narkoba ke Tahanan

Fitria menilai pernyataan tersebut tidak relevan dengan realitas dunia esports saat ini yang justru menjadi ruang prestasi dan karir bagi banyak generasi muda. 

"Harusnya anak-anak yang kecanduan game itu diberikan solusi, bukan dihakimi sebagai anarki. Kalau memang punya skill dan kemampuan, pemerintah bisa memberikan wadah atau beasiswa untuk belajar di akademi esports," ujar Fitria, Kamis (9/5/2025).

Tepati Janji, Bupati Lampung Selatan Beri Beasiswa Penuh untuk Raihan, Pahlawan Cilik Pemanjat Tiang Bendera

Gadis kelahiran Lampung ini bukanlah sembarang pemain game. Ia telah menunjukkan bakatnya sejak duduk di bangku kelas 5 SD dengan mengikuti kursus desain 3D Blender, Roblox Studio, dan Unity Game Engine. 

Karya -karya edukasinya telah mengantarkannya meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia, bahkan mendapatkan kunjungan penghargaan dari Guru Besar STIN, Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.

Aktivis HMI Soroti Problematika Pendidikan Lampung, Dorong Pemerintah Hadirkan Terobosan Nyata

Tak hanya jago membuat game, Fitria juga terdaftar resmi sebagai atlet esports Indonesia di bawah naungan Pengurus Besar Esports Indonesia dengan nomor induk LA531947366. 

Ia kerap tampil di cabang olahraga Mobile Legends dan Valorant. Di luar dunia digital, Fitria juga aktif menari tarian tradisional nusantara, serta meraih prestasi dalam olahraga sepatu roda dan skateboard tingkat nasional.

Halaman Selanjutnya
img_title