Belajar Tentang Demokrasi, Siswa SMA TMI Lampung Bikin Karya Film

Pemutaran Film hasil karya siswa SMA TMI Lampung
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, LampungSiswa SMA Tunas Mekar Indonesia (TMI) Lampung telah mengadakan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Suara Demokrasi".

Berakhir di Penjara, Pria 43 Tahun di Bandar Lampung Jual Sabu dari Warung Pecel Lele

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun empat dimensi profil pelajar Pancasila, yaitu gotong royong, kreatif, mandiri, dan bernalar kritis. Dimensi-dimensi ini diwujudkan melalui produksi film dengan tema suara demokrasi.

Film hasil karya siswa-siswa TMI Lampung diputar di Bioskop CGV Transmart Lampung pada Kamis (15/6) mulai pukul 15.30 hingga 18.00 WIB.

Wanita Tewas Terlindas Truk Tangki di Teluk Betung Selatan Bandar Lampung

Menurut Tri Puji Astuti, Kepala SMA TMI Lampung, dalam proses produksi film ini, para siswa belajar tentang demokrasi dan hal-hal yang terkait dengan demokrasi, terutama dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Belajar tentang demokrasi melalui karya film

Photo :
  • Istimewa
Gubak Hills: Surga Tersembunyi dari Ketinggian di Bandar Lampung untuk Nongkrong dan Bersantai

Selain itu, para siswa juga belajar bekerja sama dalam menciptakan sebuah karya film berkualitas yang kemudian diputar di bioskop. Setiap siswa memiliki tugas yang sesuai dengan minat dan bakat mereka guna mencapai tujuan bersama.

Tri Puji menjelaskan bahwa terdapat empat film yang diproduksi oleh siswa TMI Lampung, yaitu Satire, Bisikan Richel, Tumpat, dan Mbongkar. Seluruh siswa dan guru-guru terlibat dalam produksi film ini.

Film Tumpat ditulis oleh Mr. Santo dan Ms. Icha, yang merupakan guru SMA TMI. Film ini mengisahkan perbedaan pendapat antara orang tua dan anak mengenai pemilihan jurusan di universitas, serta peran sekolah dan guru dalam menjembatani perbedaan tersebut.

Film Mbongkar dibuat oleh siswa kelas 12 dan mengisahkan tentang tuntutan warga desa kepada kepala desa untuk mendengarkan aspirasi mereka, dengan sentuhan cerita remaja yang khas.

Film Satire dibuat oleh siswa kelas 11 dan menceritakan tentang seorang influencer terkenal bernama Djanitra yang dihadapkan pada tuduhan pelecehan seksual oleh seseorang bernama Gita. Dengan munculnya pernyataan Gita, media massa menjadi heboh membicarakan kasus tersebut. Djanitra membawa masalah ini ke pengadilan dengan didampingi oleh rekannya, Hastanta, yang setia mendukungnya. Djanitra yakin bahwa ia dapat melewati cobaan ini.

Sedangkan film Bisikan Richelle dibuat oleh siswa kelas 10 dan menceritakan tentang impian Richelle untuk menjadi seorang penyanyi, tetapi impian tersebut ditentang oleh ayahnya. Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak perempuan, Richelle harus bersaing dengan adiknya, Ron, untuk mewarisi perusahaan ayahnya.

Salah satu penonton, Dedy Haryanto, mengomentari bahwa film karya siswa TMI Lampung sangat luar biasa. Ia merasa bahwa guru dan murid sama-sama kreatif dan totalitas dalam karyanya. Ia juga mengucapkan selamat dan sukses selalu untuk SMA TMI Lampung.