Itera Nyatakan Perang! Ratusan Sivitas Akademika Deklarasi Anti Judi Online
- Foto Dokumentasi Istimewa
Lampung – Ratusan sivitas akademika Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, serentak menyatakan perang terhadap judi online dalam Deklarasi Anti Judi Online yang digelar di Gerbang Utama Kampus Itera.
Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Itera dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat, bermoral, dan bebas dari praktik perjudian digital.
Deklarasi ini dihadiri langsung oleh Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Khairurrijal, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Ir. Arif Rohman, serta jajaran pimpinan kampus dan organisasi kemahasiswaan.
Mahasiswa dari berbagai program studi tampak antusias membawa spanduk berisi ajakan untuk memerangi judi online serta simbol bendera kuning sebagai bentuk peringatan terhadap bahaya perjudian digital.
Acara mencapai puncaknya saat pembacaan deklarasi yang dipimpin oleh Dr. Vico Luthfi Ipmawan, (Kepala Pusat Kemahasiswaan) mewakili unsur dosen, Saputro Prayitno (Ketua Tim Kerja Hukum) mewakili tenaga kependidikan, serta Muhammad Rizky Saputra (Presiden KM-Itera) mewakili mahasiswa.
Mereka bersama-sama membacakan tiga poin utama Deklarasi Anti Judi Online Itera, yakni menyerukan pemberantasan judi online dalam segala bentuknya, menuntut aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap semua pihak yang terlibat dalam bisnis judi online sesuai peraturan yang berlaku, serta mendukung edukasi masyarakat mengenai dampak negatif judi online terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan agama.
Dalam sambutannya, Rektor Itera menegaskan bahwa Itera tidak akan mentoleransi segala bentuk perjudian, terutama judi online, yang telah merusak banyak generasi muda.
“Itera ingin menciptakan generasi yang berpikir jernih, bekerja keras, dan berkontribusi nyata bagi bangsa tanpa tergoda iming-iming instan dari judi online,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2025).
Ia juga mengingatkan mahasiswa bahwa kesuksesan sejati hanya bisa diraih melalui kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas, bukan melalui jalan pintas seperti judi online yang berisiko tinggi.
Presiden Mahasiswa KM-Itera, Muhammad Rizky Saputra, menyoroti bahaya besar judi online bagi mahasiswa. Ia menegaskan bahwa banyak mahasiswa terjerumus dalam utang dan pinjaman online akibat kecanduan judi digital.
“Judi online bukan sekadar permainan. Ini adalah perangkap yang menghancurkan finansial, mental, dan masa depan kita. Mahasiswa harus cerdas dan waspada,” ujarnya.
Mahasiswa Teknik Biosistem, Joy Natalia, juga mengecam judi online yang semakin menjangkiti anak muda.
“Sebagai mahasiswa, terutama yang merantau, kita harus bijak dalam mengelola keuangan. Jangan sampai uang habis untuk sesuatu yang tidak bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara itu, mahasiswa Teknik Geofisika, Reihan Chaska Arya Ghifary, mengingatkan bahwa judi online bisa mengubah pola pikir seseorang dan membuatnya terus bergantung pada perjudian.
“Sekali mencoba, sulit berhenti. Lebih baik jangan pernah mengenalnya. Kemenangan sejati adalah saat kita tidak pernah tergoda judi online, dan kemenangan terbaik adalah ketika kita berani berhenti dari kebiasaan buruk tersebut,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut dari deklarasi ini, Itera berencana menggelar kampanye edukasi tentang bahaya judi online di lingkungan kampus. Langkah ini mencakup seminar, diskusi publik, serta bimbingan bagi mahasiswa yang terdampak.
Itera berharap deklarasi ini bisa menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk ikut serta dalam gerakan pemberantasan judi online. Dengan demikian, kampus bisa menjadi tempat yang aman, sehat, dan kondusif bagi generasi muda untuk berkembang tanpa bayang-bayang perjudian digital. (*)