Literasi Informasi Jadi Senjata Utama Lawan Hoaks di Lampung
- Foto Dokumentasi Riduan
Minimnya pendidikan politik dan kebijakan diskriminatif juga memperparah kondisi ini.
"Perempuan sering menjadi target misinformasi, dengan isu-isu sensitif seperti seksualitas dan moralitas yang dimanfaatkan untuk menjatuhkan," tambahnya.
Fenomena homeless media turut menjadi sorotan. Media ini, yang hanya mengandalkan platform media sosial tanpa situs web resmi, berisiko menyebarkan informasi tanpa kode etik jurnalistik.
“Homeless media tidak hanya rawan menyebarkan hoaks, tetapi juga kerap dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu,” jelas Vina, mengutip hasil riset Remotivi 2024.
Dalam menghadapi tantangan ini, Vina memberikan tips praktis: berpikir kritis, memeriksa keaslian sumber, dan menggunakan alat verifikasi seperti cekfakta.com.
"Literasi informasi adalah benteng pertahanan kita di era digital," ujarnya.
“Menyaring informasi dengan bijak adalah langkah kecil yang berdampak besar. Saat Anda berhenti menyebarkan hoaks, Anda sedang membantu menjaga integritas demokrasi kita," pungkasnya. (*)