Ajak Siswa Nabung, OJK dan Pemkab Pringsewu Edukasi Soal Keuangan dan Bahaya Narkoba

OJK dan Pemkab Pringsewu memberikan edukasi keuangan ke pelajar.
Sumber :
  • Istimewa

Pringsewu, Lampung – Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan dan membentuk karakter generasi muda yang cerdas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Bank Indonesia Perwaklian Provinsi Lampung, Badan Narkotika Nasional Lampung dan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pringsewu  menggelar sosialisasi Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). 

Polda Lampung Tangkap Empat Pelaku Penyelundupan 1,5 Kilogram Sabu di Pelabuhan Bakauheni

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa Sekolah Dasar dengan pengetahuan mengelola keuangan dengan bijak serta memberikan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

Talkshow ini diselenggarakan untuk mengedukasi para siswa agar memiliki pemahaman yang baik tentang bijak dalam mengelola keuangan sejak dini, edukasi terkait bahayanya narkoba dan cinta rupiah.

Pemkab Pringsewu Raih Penghargaan STBM

Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menekankan pentingnya program KEJAR dalam membentuk karakter mandiri dan disiplin pada anak sejak dini. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat melindungi anak-anak dari jerat judi online yang marak saat ini.

"Program KEJAR diharapkan membentuk karakter anak yang mandiri dan disiplin dalam mengelola keuangan serta mengajarkan siswa tentang manajemen keuangan yang baik," ucap Otto Fitriandy.

Mantan Kasat Narkoba Lampung Selatan Andri Gustami, Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu, Heri Iswahyudi, menyambut baik pelaksanaan program KEJAR. Ia berharap program ini dapat melahirkan generasi muda Pringsewu yang cerdas secara finansial dan memiliki karakter yang kuat.

"Dengan adanya acara ini, para siswa di Kabupaten Pringsewu dapat mengenal dunia perbankan, memahami memahami serta turut mencintai Rupiah. Selain itu, aspek moral juga ditekankan dalam acara ini, yaitu menjauhi penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak masa depan generasi muda," ungkap Heri Iswahyudi. (*)