Pelatih Pencak Silat Jadi Tersangka Atas Tewasnya Pelajar SMK di Lampung Tengah

Pelatih Pencak Silat Jadi Tersangka, Tewasnya Pelajar SMK
Sumber :
  • Polres Lampung Tengah

Lampung Tengah, Lampung – Salah satu dari saksi yang diperiksa atas tewasnya seorang pelajar SMK di Kalirejo, Lampung Tengah, bernama MA (17), telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Lampung Tengah, yaitu seorang pelatih pencak silat yang berinisial A.

Pelaku Habisi Nyawa Tetangga Dengan Sebilah Golok, Motifnya Mencengangkan

Menurut Kasat Reskrim AKP Edi Qorinas, S.H., M.H., pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini dan menetapkan seorang tersangka.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, pihak kami telah mendapatkan petunjuk, dan salah satunya (pelatih pencak silat) telah ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.

Polres Waykanan Bekuk Pelaku Pencurian

Pelatih pencak silat tersebut saat ini ditahan di Rutan Mapolres Lampung Tengah untuk pengembangan lebih lanjut, kata AKP Qorinas saat dikonfirmasi pada Jumat (9/6/23).

Selain itu, dari 15 peserta latihan fisik yang termasuk korban, pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah pelatih dan orang-orang yang berada di lokasi untuk dimintai keterangan.

Warga Jabung Lampung Timur Serahkan Senpi ke Polda Lampung

Kasat Reskrim AKP Edi Qorinas menyatakan bahwa untuk mengetahui penyebab kematian korban, pihaknya dan Polda Lampung telah membongkar makam MA guna dilakukan autopsi pada tubuh siswa SMK tersebut.

Perlu diketahui bahwa korban telah dimakamkan oleh keluarganya di pemakaman umum Gebang Atas Pesawaran, di kampungnya, pada Kamis (8/6/23).

Pelajar SMK Tewas Usai Ikuti Ekskul

Photo :
  • Istimewa

Diberitakan sebelumnya, Seorang warga melaporkan ke Polres Lampung Tengah, Polda Lampung, setelah putranya seorang pelajar SMK meninggal secara tidak wajar saat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) dan merasa tidak puas dengan penjelasan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dan sekolah yang dianggap menyakitkan.

Penjelasan yang diberikan oleh sekolah dan rumah sakit tidak sesuai dengan kondisi fisik anaknya yang terlihat jelas. Putranya meninggal dengan darah keluar dari mulut, memar di perut, dan darah keluar dari kemaluannya, namun pihak rumah sakit dan sekolah menyatakan bahwa korban meninggal karena infeksi virus.

Ketidakpuasan keluarga terhadap penjelasan sekolah dan rumah sakit memunculkan kecurigaan dari kerabat korban. MA (17), yang merupakan pelajar di salah satu SMK di Kalirejo, sebelum meninggal telah mengikuti ekskul fisik yang melibatkan latihan pencak silat dengan 7 pelatih dan 7 murid lainnya. Luka-luka yang terdapat pada tubuh korban menimbulkan dugaan bahwa ia menjadi korban pengeroyokan.

AS (38), ayah korban, mengungkapkan hal tersebut saat melaporkan kejadian menyakitkan tersebut ke Unit Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Lampung Tengah pada Rabu (31/5/23). AS, yang didampingi oleh paman korban, mengaku terkejut saat mengetahui bahwa anaknya telah meninggal dunia dengan luka memar saat berada di rumah sakit.

Berdasarkan laporan dari orang tua korban, polisi segera mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang ada saat ekskul olahraga fisik pencak silat tersebut.

Kasat Reskrim menjelaskan bahwa kepolisian melakukan autopsi karena orang tua korban melaporkan kematian putranya yang dianggap tidak wajar ke Mapolres Lampung Tengah.

"Saat ini kami sedang mengembangkan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak agar peristiwa kematian MA bisa terungkap," ungkapnya.

Untuk hasil autopsi sendiri, Sat Reskrim Polres Lamteng masih menunggu hasil dari tim dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban.

"Untuk hasil autopsinya, kita masih menunggu dari hasil tim dokter Polda Lampung," demikian pungkasnya. (hum/pol)