Puluhan Rumah di Kota Agung Terdampak Banjir Rob, Polres Tanggamus dan BPBD Lakukan Pendataan

Ilustrasi banjir rob rendam pemukiman warga.
Sumber :
  • Lampung.viva

Tanggamus, LampungBanjir rob melanda kawasan pesisir Pantai Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Kamis (29/5/2025), mengakibatkan puluhan rumah warga terendam serta merusak sejumlah fasilitas umum. 

Kapolres Tanggamus Tinjau Langsung Lokasi Banjir dan Salurkan Bantuan di Tiga Kecamatan

 

Menyikapi hal tersebut, Kepolisian Resor (Polres) Tanggamus bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat melakukan identifikasi dan pendataan dampak bencana.

Kodim 0424 Terjunkan Anggota Bantu Warga Korban Banjir Di Tanggamus Lampung

 

Kasi Humas Polres Tanggamus, AKP M. Yusuf, menyampaikan bahwa fenomena gelombang pasang air laut ini menimbulkan kerusakan yang cukup signifikan di wilayah pesisir.

Lima Kecamatan Tanggamus Terendam Banjir Dan Longsor

 

"Air laut sempat menggenangi area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan dermaga Kota Agung, membawa serta material pasir dan krokos (tanah lumpur), sehingga mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan," ujar AKP Yusuf, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko.

 

AKP Yusuf menambahkan, dampak banjir rob turut dirasakan oleh warga Kelurahan Kapuran, Kecamatan Kota Agung, di mana sekitar 20 rumah terendam air laut dengan ketinggian mencapai 20 sentimeter. Meskipun genangan telah surut, warga sempat panik saat gelombang tinggi terjadi pada pagi hari.

 

Salah satu warga terdampak, Susilawati (45), warga RT 16 Kelurahan Pasar Madang, mengalami kerusakan cukup parah. Dapur dan kamar mandi rumahnya rusak berat dan sebagian bahkan terbawa ombak.

 

Tak hanya rumah warga, tanggul laut (sea wall) di kawasan tersebut juga mengalami kerusakan. "Kami menemukan kerusakan struktur tanggul laut sepanjang kurang lebih 20 meter yang patah dan anjlok akibat kuatnya gelombang. Ini tentu menambah kerentanan terhadap banjir rob berikutnya," ungkap Yusuf.

 

Ketua RT 16 Kelurahan Pasar Madang, Suparmin, menjelaskan bahwa gelombang pasang mulai terjadi sejak Selasa, 27 Mei 2025, dan berlangsung intens setiap pagi antara pukul 05.00 hingga 09.00 WIB. Ia menyebut bahwa kejadian kali ini berdampak lebih luas dibanding sebelumnya.

 

"Air mulai naik sekitar pukul 05.00 WIB dan mencapai puncaknya sekitar pukul 07.00 WIB. Banyak warga harus memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan," jelas Suparmin.

 

Sebagai langkah awal penanganan, Polres Tanggamus bersama BPBD, pemerintah kecamatan, dan perangkat kelurahan setempat telah melakukan pendataan kerusakan, menyalurkan bantuan darurat, dan merancang upaya mitigasi ke depan.

 

"Kami imbau warga, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir, untuk tetap waspada. Polres Tanggamus bersama BPBD juga terus memantau kondisi cuaca dan akan segera menyampaikan peringatan dini apabila terdapat potensi gelombang tinggi susulan," tutup AKP Yusuf. (Putra)