Dirut ASDP: Skema TBB Jadi Kunci Kelancaran Arus Balik Lebaran 2025 di Lintas Bakauheni–Merak
- Lampung.viva
Bakauheni, Lampung – Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, memastikan bahwa operasional penyeberangan arus balik Lebaran 2025 di lintasan utama Bakauheni–Merak berjalan lancar dan kondusif.
Puncak arus balik terjadi pada Sabtu (5/4) atau H+4 dengan total 35.965 unit kendaraan dan pada Minggu (6/4) atau H+5 sebanyak 42.201 unit kendaraan.
Salah satu faktor kunci kelancaran tersebut adalah penerapan skema Tiba-Bongkar-Berangkat (TBB), yang terbukti efektif dalam mempercepat rotasi kapal dan meminimalisasi penumpukan kendaraan di pelabuhan.
Heru Widodo menjelaskan bahwa skema ini memungkinkan kapal yang tiba di Merak langsung membongkar muatan dan segera kembali ke Bakauheni tanpa mengisi muatan ulang, yang mempercepat proses bongkar muat dan mengurangi waktu tunggu kendaraan di pelabuhan.
"Sejak Sabtu malam hingga dini hari, kami telah mengaktifkan tambahan kapasitas TBB secara intensif. Kapal yang tiba di Merak langsung melakukan bongkar muatan dan segera kembali ke Bakauheni tanpa muat ulang. Ini membuat arus kendaraan jauh lebih cepat mengalir," ujar Heru dalam acara penutupan Layanan Arus Balik Lebaran 2025 kepada media pada Senin (7/4/2025).
Selain itu, Heru juga menegaskan bahwa seluruh layanan pelabuhan berjalan normal tanpa gangguan. Semua dermaga di Pelabuhan Bakauheni dan Merak beroperasi penuh untuk melayani kepulangan pemudik.
“Kami mengapresiasi seluruh stakeholder, seperti Kemenhub, KSOP, Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Daerah, atas sinergi dan dukungan penuh terhadap kelancaran Angkutan Lebaran tahun ini,” tambah Heru.
Meskipun hingga Minggu sore (5/4) masih tercatat sekitar 80 ribu pemudik yang belum kembali ke Pulau Jawa, Heru tetap optimis bahwa sisa arus balik akan terkendali hingga hari Senin (7/4) dan seterusnya.
“Kami berharap para pemudik arus balik tetap menjaga stamina kesehatan dan juga kendaraan yang digunakan, mematuhi aturan petugas di pelabuhan dan kapal, sehingga perjalanan balik berjalan lancar, aman, dan nyaman hingga seluruh pemudik tiba dengan selamat,” ujar Heru.
Data Posko ASDP Menunjukkan Arus Penyeberangan yang Sibuk
Data Posko ASDP mencatat bahwa pada H+5 (6 April 2025), total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Panjang, BBJ Muara Pilu, dan Wika Beton mencapai 162.916 orang, dengan total kendaraan sebanyak 42.201 unit.
Rinciannya, kendaraan roda dua mencapai 19.781 unit, roda empat 20.517 unit, truk 956 unit, dan bus 947 unit. Total kapal yang dioperasikan sebanyak 58 unit.
Secara kumulatif sejak H-10 hingga H+5, penumpang yang telah menyeberang dari Sumatera ke Jawa tercatat 993.806 orang dengan total kendaraan mencapai 234.483 unit. Sementara itu, arus dari Jawa ke Sumatera pada H+5 melalui Pelabuhan Merak dan BBJ Bojonegara mencatat 61.329 penumpang dan 11.782 unit kendaraan.
Sinergi dan Dukungan dari Pemerintah dan Pemangku Kepentingan
Menteri Perhubungan RI, Dedy Purwagandhi, juga memberikan apresiasi terhadap kinerja ASDP dan para pemangku kepentingan lainnya.
Menhub menyebutkan bahwa konsep TBB sangat efektif dalam mengurai antrean dan mempercepat proses bongkar muat kapal, yang mirip dengan sistem one way di jalan tol namun diterapkan dalam sistem penyeberangan.
"Penyeberangan belum selesai hanya dengan naik kapal. Kita harus memastikan bahwa para pemudik benar-benar tiba dengan selamat dan tidak tertahan terlalu lama di pelabuhan. TBB adalah inovasi yang layak terus dikembangkan ke depan," jelas Menhub saat meninjau Pelabuhan Bakauheni.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani, juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama lintas sektor yang berhasil mewujudkan penyelenggaraan angkutan Lebaran yang aman dan terkendali.
Gubernur menambahkan bahwa ke depan, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan operator seperti ASDP harus terus diperkuat, apalagi dengan menghadapi lonjakan mobilitas di masa libur panjang.
“Penyeberangan Bakauheni–Merak adalah urat nadi logistik dan pergerakan masyarakat. Ini bukan sekadar soal angkutan, tetapi juga soal pelayanan publik yang menyangkut keselamatan dan kenyamanan,” ujar Gubernur Lampung.
Evaluasi dan Pengembangan Layanan ASDP
Dengan berakhirnya fase puncak arus balik, ASDP menegaskan komitmennya untuk terus melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap skema operasional, digitalisasi layanan, serta kesiapan infrastruktur.
Heru Widodo menambahkan bahwa setiap musim mudik memberikan pelajaran berharga bagi ASDP, dan tahun ini mereka membuktikan bahwa inovasi seperti TBB dapat memberikan perbedaan signifikan dalam kelancaran penyeberangan.
“Meskipun kami sudah mencapai kemajuan yang signifikan, kami juga sadar bahwa ruang perbaikan selalu ada, dan kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan untuk pengguna jasa dan masyarakat luas,” ujar Heru Widodo menandaskan. (Dji)