Sambut Ramadhan, Ponpes Darul Muttaqin Siap Gelar Pengajian Umum Sya'banan Hadirkan Ken Setiawan

Ken Setiawan, Mantan Radikalis, Kini Jadi Duta Pancasila di Lampung
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, keluarga besar Pondok Pesantren Darul Muttaqin Kecamatan Seputih Banyak Lampung Tengah rencana akan menggelar Pengajian Umum Sya'banan pada hari Minggu malam Senin tanggal 23 Februari 2025 pada jam 19.00 sampai selesai dengan menghadirkan tokoh nasional Ken Setiawan. 

Terangi Ramadan dengan Kepedulian

‎Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqin Kyai Muhyidin dan Ibu Nyai Titin Wahyuni menyampaikan bahwa kegiatan pengajian kali ini dibuat berbeda dari biasanya sebab menghadirkan tokoh nasional, merupakan mantan aktifis radikal negara Islam Indonesia atau Khilafah Islam yang kini telah insyaf dan berubah menjadi moderat yaitu Ken Setiawan. 

Smile RMD dan Kala Space Gelar Indahnya Berbagi Ramadhan, Santuni Panti Asuhan dan Bagi Takjil di Jalan

‎Biasanya masyarakat hanya melihat sosok Ken Setiawan di Televisi dan podcast YouTube, makanya di pengajian kali ini berencana menghadirkan secara langsung. 

Masjid Raya Al Bakrie Lampung Gelar Jum'at Berbagi, Ratusan Paket Takjil dan Nasi Kotak Dibagikan ke Warga

‎Selain Ken Setiawan, Ponsel Darul Muttaqin juga mengundang Sayyid Alwi Nurul Alam yang merupakan mubaligh dari Provinsi Banten. 

‎Pengajian ini sifatnya umum, siapapun boleh hadir, dan diharapkan dari pengajian ini narasumber Ken Setiawan dapat menceritakan kisahnya dan kiat kiatnya dari radikal berubah menjadi moderat kepada masyarakat Lamteng agar tercipta suasana yang sejuk dan damai jelang bulan Ramadhan tahun 2025.

‎Terutama agar masyarakat Lampung, khususnya Lamteng tercipta suasana yang kondusif, tidak mudah terprovokasi oleh paham intoleransi dan radikalisme yang mengatasnamakan agama seperti kelompok negara Islam atau Khilafah Islam yang belakangan kembali menggeliat dan melakukan aksi demo serentak di seluruh daerah se Indonesia.

‎Belakangan gerakan kelompok intoleran dan radikalisme negara Islam atau Khilafah mulai berani melakukan aksi kampanye penegakan khilafah secara serentak di seluruh Indonesia. Jadi masyarakat harus waspada. Tutup Kyai Muhyidin. (*)