Jalin Kerja Sama, Kemenag Ajak Media Perkuat Moderasi Beragama Jelang Ramadhan

Polres Mesuji berikan bantuan sosial di Desa Sungai Cambai.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Kementerian Agama (Kemenag) mengundang para penanggung jawab siaran agama di berbagai media untuk menghadiri pertemuan bertajuk 'Temu Penanggung Jawab Siaran Agama di Media' pada 13 Februari 2025 mendatang. 

Bakrie Amanah Tebar Kebaikan Lewat Kado Bahagia Ramadhan di Masjid Raya Al Bakrie Lampung

 

Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara Kemenag dan media dalam menyebarkan pesan-pesan keagamaan yang moderat dan inklusif.

Terangi Ramadan dengan Kepedulian

 

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan bahwa media memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk opini publik, termasuk dalam hal keagamaan. 

Smile RMD dan Kala Space Gelar Indahnya Berbagi Ramadhan, Santuni Panti Asuhan dan Bagi Takjil di Jalan

 

"Kami berharap media dapat menjadi mitra strategis Kemenag dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang benar dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," ujar Abu Rokhmad di Jakarta, Minggu (9/2/2025).

 

Tema "Lestarikan Tradisi, Dekatkan Diri, Selamatkan Bumi" yang diusung pada acara ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para penyiar agama dalam menyajikan konten yang relevan dengan kehidupan masyarakat. 

 

Selain itu, pertemuan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan diskusi antara Kemenag dan media terkait perkembangan terkini di bidang keagamaan.

 

"Kemenag berharap melalui pertemuan ini, sinergi antara Kemenag dan media dapat semakin kuat sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," tambah Abu Rokhmad.

 

Kemenag berharap, penyiaran program keagamaan di berbagai media tetap berpegang pada prinsip moderasi beragama dan menyajikan konten yang informatif serta mendidik.

 

Keterlibatan media dalam berbagai agenda Bimas Islam juga merupakan bentuk transparansi dan pertanggungjawaban kinerja kepada publik. 

 

"Melalui kolaborasi ini kami berharap berita dan tayangan keagamaan terus relevan, terpercaya, dan sesuai dengan prinsip jurnalisme yang profetik dan profesional," imbuh Abu Rokhmad. (*)