Doa Imlek untuk Bandar Lampung: Harapan Kedamaian di Tengah Cuaca Ekstrem
- Foto Dokumentasi Riduan
Lampung – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025, Wihara Amura Bumi Graha di Kecamatan Teluk Betung Selatan menjadi saksi semangat kebersamaan umat Buddha yang tak hanya mempersiapkan dekorasi, tetapi juga menyuarakan doa-doa harapan untuk kedamaian dan keselamatan masyarakat Bandar Lampung.
Persiapan ini dimulai dengan kegiatan bersih-bersih wihara yang melibatkan banyak umat. Halaman, altar, hingga patung-patung dewa dibersihkan dengan penuh ketelitian.
Ornamen khas Imlek, seperti lampion merah dan emas serta hiasan pohon kemakmuran, turut dipasang untuk menyemarakkan suasana.
“Imlek adalah momentum penting bagi kami untuk merenung, mempersiapkan diri, dan menyambut keberkahan. Selain menghias wihara, kami juga melaksanakan upacara pembersihan altar dan arca-arca dewa sebagai bentuk penghormatan serta harapan untuk kehidupan yang lebih baik,” ujar Kepala Wihara, Upasaka Pandita Wiryamitta, Sabtu (25/1/2025).
Namun, Imlek tahun ini terasa berbeda. Cuaca ekstrem yang melanda Bandar Lampung, termasuk hujan lebat yang memicu banjir di beberapa wilayah, menjadi perhatian khusus umat Buddha.
Dalam doa bersama yang diadakan di Wihara Amura Bumi Graha, mereka memanjatkan harapan agar hujan membawa kemakmuran, bukan musibah.
“Kami berdoa agar Bandar Lampung terhindar dari bencana. Semoga kedamaian dan keberkahan menyertai masyarakat yang terdampak banjir, dan hujan ini dapat membawa kemakmuran bagi kita semua,” lanjut Upasaka.
Tidak hanya berdoa, umat Buddha di wihara tersebut juga aktif membantu masyarakat yang membutuhkan. Melalui koordinasi dengan Majelis Kebudayaan Indonesia, mereka menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah terdampak banjir, termasuk di Teluk Betung Selatan.
“Bantuan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita. Imlek bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang berbagi dan menunjukkan kepedulian kepada sesama,” tambahnya.
Momentum Imlek tahun ini menjadi pengingat bagi umat Buddha di Bandar Lampung bahwa kedamaian dan kebahagiaan sejati hanya dapat tercapai jika semua pihak saling peduli dan bekerja sama, terutama di tengah situasi yang penuh tantangan.
Dengan doa dan usaha nyata, mereka berharap Bandar Lampung segera pulih dari bencana dan dapat kembali menjadi kota yang nyaman serta makmur bagi seluruh warganya.
“Imlek ini bukan hanya untuk kami, tetapi juga untuk kedamaian dan kebahagiaan semua orang,” tutup Upasaka. (*)