Kemenangan Kandidat Baru dan Kekalahan Incumbent di Pilkada Lampung Dipengaruhi Banyak Faktor

Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Lampung, Candrawansah
Sumber :
  • Istimewa

Selain itu, kelemahan dalam strategi kampanye juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi hasil Pilkada. 

Usai Mencoblos, Reihana Optimis Tumbangkan Petahana Eva Dwiana dengan Raih Suara 50 Persen Lebih

Candrawansah menyoroti beberapa kesalahan dalam strategi kampanye, seperti kurang efektifnya komunikasi dengan masyarakat, penggunaan media sosial yang tidak maksimal (padahal Gen Z dan Milenial merupakan kelompok pemilih signifikan), serta lemahnya tim sukses. 

Semua faktor ini, menurutnya, dapat menyebabkan petahana kesulitan untuk bersaing dengan pesaing baru yang lebih unggul dalam hal strategi.

Kapolda Lampung Ingatkan Masyarakat dan Peserta Pilkada Serentak 2024, Jaga Keamanan dan Kedamaian

Fenomena anti-incumbent juga turut mewarnai Pilkada kali ini. Candrawansah menyatakan, masyarakat sering kali memiliki kecenderungan untuk mencari pemimpin baru sebagai bentuk protes terhadap situasi yang ada. 

"Meski tidak selalu terkait langsung dengan kinerja kepala daerah yang sedang menjabat, fenomena ini muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap situasi yang ada," ujar Candrawansah.

Polwan Polres Pesawaran Gelar Patroli Humanis Ajak Warga Sukseskan Pilkada 27 November 2024

Lebih lanjut, Candrawansah juga menyoroti faktor internal partai politik yang turut berkontribusi pada kekalahan incumbent. 

"Pecahnya dukungan internal partai dalam mengusung calon yang bersangkutan bisa sangat merugikan. Jika struktur partai tidak solid dan hanya mengandalkan dukungan dari partai tanpa sinergi yang kuat di tingkat internal, hal ini bisa mengurangi daya tarik calon tersebut," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
img_title