Peringatan Banjir Rob di Bandar Lampung: Masyarakat Diminta Waspada Tanpa Cemas Berlebihan

Ilustrasi banjir rob
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

LampungBanjir rob diprediksi akan melanda pesisir Bandar Lampung antara 15 hingga 20 November 2024. 

Kadisdukcapil Bandar Lampung Minta Warga Waspada Penipuan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital

 

Meskipun fenomena ini kerap terjadi, masyarakat tetap diimbau untuk bersiap, namun tak perlu panik. 

Waspada! Penipuan Rekrutmen KAI Masih Marak, Cek Fakta Sebelum Tertipu

 

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang, Tarjono, menjelaskan bahwa banjir rob kali ini dipengaruhi oleh fase bulan yang memicu naiknya permukaan air laut.

185 Kasus Kebakaran di Bandar Lampung Didominasi Korsleting Listrik, Masyarakat Diminta Waspada

 

“Banjir rob diperkirakan terjadi di waktu berbeda tergantung lokasi. Di Bandar Lampung, puncaknya akan terjadi sekitar siang hari, sedangkan di Pesisir Barat sore hari. Ketinggian maksimal dapat mencapai 1,6 meter, tapi durasi dan intensitas bisa bervariasi,” kata Tarjono, Rabu (13/11/2024).

 

Kendati fenomena ini terkesan mengkhawatirkan, Tarjono menegaskan bahwa ketinggian air laut yang ekstrem ini masih dalam batas wajar berdasarkan catatan historis. 

 

Pengaruh supermoon dan fase-fase bulan seperti purnama turut meningkatkan potensi banjir rob, namun fenomena ini sudah diantisipasi.

 

Tetap Waspada 

 

Tarjono meminta warga pesisir, termasuk para nelayan, untuk selalu memantau informasi dari BMKG

 

“Tidak perlu panik, tetapi tetap waspada. Warga yang tinggal atau bekerja di area pesisir harus mempersiapkan diri dengan baik,” ujarnya.

 

Ia menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan, terutama bagi mereka yang beraktivitas di laut. Bagi para nelayan, memperhatikan kondisi angin dan ombak sangat disarankan demi keselamatan.

 

Cuaca Ekstrem di Masa Peralihan

 

Selain potensi banjir rob, masa peralihan menuju musim hujan juga memerlukan perhatian khusus. Wilayah seperti Pesisir Barat, Lampung Barat, Lampung Utara, dan Way Kanan telah memasuki musim hujan sejak akhir Oktober, sementara daerah lain akan segera menyusul.

 

“Kita memasuki masa peralihan yang dapat memicu cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir. Namun, durasinya tidak lama. Masyarakat hanya perlu terus memantau cuaca dan waspada saat melakukan aktivitas di luar rumah,” pungkas Tarjono. (*)