Ngaku Wartawan, Dua Warga Lampung Peras Kades Hingga Belasan Juta Rupiah

Press Rilis Polres Pringsewu
Sumber :
  • Nanang

Lampung –Ngaku sebagai wartawan dua warga Kabupaten Pringsewu Lampung ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Pringsewu Lampung dan ratusan karangan bunga banjiri halaman Mapolres Pringsewu.

Kemenko PMK Dukung IWO Lampung Wujudkan Jurnalisme Berkualitas, Ini 4 Poin Pentingnya!

 

Keduanya yaitu Abidin Ayub warga Kecamatan Pringsewu dan Doni Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Lampung.

Ealah.....Ngaku Intel Korem Kok Nyuri

 

Saat dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian awalnya pelaku menolak untuk diborgol. Dan, saat dilakukan penggeledahan di dalam tas warna hitam milik pelaku ditemukan uang sejumlah Rp. 16.000.000,00. Pelaku mengakui bahwa tersebut merupakan uang dari kepala pekon.

AKBP M. Yunnus Tegaskan Soal Money Politik, Jangan Main Main

 

Saat akan digiring ke mobil pelaku menolak untuk borgol. Dan, pihak kepolisian berhasil mengamankan pelaku berikut barang bukti uang dan mobil yang digunakan pelaku.

 

Usai dilakukan penangkapan terhadap kedua pelaku, halaman Mapolres Pringsewu pun di banjiri ratusan karangan bunga dengan berbagai macam ucapan.

 

Dalam keterangan Press Rillis Kapolres Pringsewu Lampung AKBP M. Yunus Saputra mengatakan bahwa penangkapan kedua pelaku bermodus ngaku wartawan untuk memeras Kepala Pekon di Kabupaten Pringsewu Lampung.

 

" Jadi, pelaku mengaku sebagai wartawan bukan oknum wartawan. Jadi, pelaku membuat situs yang seolah olah seperti media kemudian memuat berita yang menyudutkan kepala sekolah dan kepala pekon dan juga kepala puskesmas, karena anggaran pusat disalurkan," ucap AKBP M. Yunus Saputra Kapolres Pringsewu. Kamis (31/10/24).

 

Kemudian, link berita dikirimkan ke sanak saudara, kolega kolega sehingga nama kepala pekon, kepala sekolah jadi rusak reputasinya. Akhirnya, pelaku minta uang sebagai penggantinya agar beritanya tidak kemana mana.

 

"Praktik ini sudah banyak terjadi di Pringsewu yang jumlah medianya tadinya 16 tahun 2020, tahun berikutnya naik jadi 45. Tahun berikutnya 200 an. Dan, tahun 2024 sekitar 450 yang mengatasnamakan media. Padahal, yang terferivikasi kami cek 30 an lebih,. Yang 400 lebih sengaja bikin bikin seolah olah media dengan hosting murah dan domain gratis, " jelasnya.

 

Dan, barang bukti yang berhasil diamankan uang sebesar Rp. 16.000.000,00 dari 8 kepala pekon yang dimintai uang sebesar 2 juta setiap pekon.

 

Pelaku akan dijerat dengan pasal 369 junto 368 KUHP dengan ancaman 6 tahun.