Kebakaran di Bandar Lampung Capai 185 Kasus dalam 10 Bulan 2024, Kerugian Rp6,6 M
- Foto Dokumentasi Riduan
Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tahun ini, meskipun sembilan orang dilaporkan mengalami luka-luka.
“Ini mengingatkan kita bahwa risiko kebakaran tidak hanya menyangkut material, tetapi juga keselamatan jiwa,” tambahnya.
Antoni menghimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran. Pastikan instalasi listrik memenuhi standar keamanan, jangan meninggalkan kompor tanpa pengawasan, dan matikan peralatan listrik yang tidak diperlukan.
“Kami akan terus melakukan patroli dan memberikan edukasi pencegahan kebakaran, khususnya di kawasan rawan. Dengan langkah-langkah ini, kami berharap bisa mengurangi angka kebakaran ke depannya,” tutupnya.
Kesadaran masyarakat dalam mencegah kebakaran menjadi sorotan, terutama dengan penurunan angka kebakaran di 2024.
Namun, risiko tetap ada. Tahun lalu, tercatat 466 kasus kebakaran, dengan puncaknya di bulan Oktober (137 kasus) dan September (84 kasus).
Kerugian dari ratusan insiden tersebut mencapai Rp8,24 miliar, menunjukkan pentingnya langkah proaktif dalam menjaga keselamatan dan melindungi aset berharga dari ancaman kebakaran. (*)