Jebakan Jaringan NII: Pelajar dan Mahasiswa di Lampung Jadi Target Terbaru
- Istimewa
Bandar Lampung, Lampung – Negara Islam Indonesia (NII) merupakan organisasi terlarang, hal ini berdasarkan pada putusan Pengadilan sebagai Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) Nomor: 12/Pen.Pid/2023/PN.Jkt/
Awalnya gerakan ini dipelopori oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo pada tahun 1949 di kawasan Jawa Barat. Tujuannya, adalah menjadikan negara Islam di Indonesia. Ideologi ini dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung.
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengingatkan bahwa NII adalah induk dari semua kelompok teroris di Indonesia, walaupun saat ini telah di tetapkan sebagai daftar teroris dan organisasi teroris, tapi faktanya masih eksis dan tetap merekrut anggota baru.
Menurut Ken, baru baru ini dirinya banyak mendapatkan pengaduan dan laporan informasi terkait Korban dari kalangan pelajar dan mahasiswa di provinsi Lampung
Per Hari ini, Rabu 21 Agustus 2024 juga ada pengaduan korban NII di Lampung, bahkan berdasarkan informasi yang di dapat, masih ada sekitar 4000 jaringan NII masih bergerak di Lampung, ini tidak termasuk jaringan JI dan JAD.
Diakui Ken, Lampung memang menjadi tempat favorit persembunyian dan penyebaran pentolan kelompok radikalis dan teroris di Indonesia.
Kita tentunya masih ingat pelaku Bom Bali, Upik Lawanga yang ditangkap Densus 88 Antiteror setelah belasan tahun sembunyi menjadi buron di Lampung Tengah.
"Lampung ini sekarang menjadi barometer karena beberapa petinggi jaringan teroris pernah sembunyi di Lampung dan aman, walaupun banyak yang sudah tertangkap oleh Densus 88," kata Ken Setiawan.
Di Lampung, menurut Ken, walaupun pentolan teroris sudah banyak yang tertangkap, tapi bibit-bibit radikalis baru sudah banyak bermunculan. Selama berada di Lampung, pentolan teroris terus merekrut anggota baru.
"Bibitnya masih sangat banyak, sebab para pimpinan dan anggota kelompok radikal selama di Lampung bukan hanya diam. Mereka juga bergerak merekrut dan menyebarkan pahamnya di masyarakat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga membeberkan kenapa Lampung menjadi tempat favorit pentolan teroris di Indonesia. Pertama adalah karena Lampung adalah gerbang Sumatera, orang dari mana saja di Sumatera bila mau ke Jakarta pasti lewat Lampung. Begitu juga sebaliknya.
"Jadi Lampung menjadi tempat persinggahan yang aman. Di samping itu, Lampung juga miniatur Indonesia. Semua suku di Indonesia ada di Lampung, dan karena sangat toleransi, sampai-sampai ada tetangga baru berbulan-bulan tidak kenal karena tidak bertegur sapa," ucapnya.
Ken juga meyakini, selain faktor ideologis, juga ada faktor biologis, mengingat di Lampung ada sisi kelam sebagai lokasi penindakan terhadap tokoh NII pada peristiwa Talangsari Lampung Timur karena melakukan pemberontakan dan mau mendirikan Negara Islam pada saat Danrem Gatam dijabat oleh AM Hendropriyono.
Ken Setiawan minta masyarakat dan aparat untuk meningkatkan kewaspadaan bahaya terhadap kelompok NII dan antisipasi aksi terorisme di Lampung.
"Waspada, barangkali jaringan mereka saat ini sudah ada di sekitar lingkungan kita, jangan pernah merasa aman, sebab jika kita sudah merasa aman justru itu ancaman yang paling membahayakan karena kita lengah," tutup Ken.