Mendaki Gunung Seminung, Destinasi Edelweis di Ketinggian 1.881 mdpl

Pemandangan Sunrise di Puncak Gunung Seminung
Sumber :
  • VIVA Lampung/Juanda, Wahyu

Lampung Barat, Lampung – Gunung Seminungadalah gunung yang terkenal di kalangan pecinta alam di Lampung. Gunung dengan ketinggian 1.881 mdpl ini menjadi favorit para pendaki. Berada di barat laut Kota Liwa, ibu kota Lampung Barat, membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam untuk mencapai gunung tersebut dari pusat kota Bandar Lampung.

Menghirup Segarnya Alam di Taman Estetika Kebun Raya ITERA

Rute pertama melalui Desa Wisata Lumbok Ranau, di Lampung Barat. Kedua, melalui Kotabaru Sumatera Selatan. Jika mendaki melalui jalur Lumbok, maka waktu tempuhnya sekitar satu jam. 

Namun jika melalui Kotabaru akan memakan waktu lebih lama, yakni hingga kurang lebih tiga jam perjalanan. Pendakian dari Lumbok lebih dekat, karena untuk sampai ke Pos pertama sudah bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua. 

Progres Pembangunan JPO Siger Milenial di Bandar Lampung: Hampir Rampung

Puncak Gunung Seminung Berada di Wilayah Kab. Oku Timur

Photo :
  • VIVA Lampung/Juanda, Wahyu

Di kaki Gunung Seminung, pendaki bisa melihat danau terbesar kedua di Pulau Sumatera, Danau Ranau. Danau ini terbentang di dua wilayah, yakni Lampung Barat dan Ogan Komering Ulu Timur (Oku Timur), Lampung Selatan. Meski tidak terlalu tinggi, pemandangan di sekitar gunung tak diragukan lagi menakjubkan. Pemandangan indah menanti para pendaki di puncak gunung.

Pesona Wisata Panas Bumi Suoh Lampung Barat

Pendaki akan menjumpai destinasi Edelweis , sepanjang jalur akhir menuju puncak Gunung Seminung, jalur kiri dan kanan dipenuhi Edelweis. Untuk mencapai puncak Gunung Seminung, pendaki perlu menghabiskan waktu sekitar 2 jam mendaki . Mereka harus melewati tebing terjal dengan kemiringan 90 derajat dan perkebunan kopi milik penduduk setempat. Ketika mereka menemukan masjid, itu adalah sumber air terakhir yang tersedia.

Pendaki juga akan melewati hutan setinggi 800 meter di atas permukaan laut. Sejak memasuki hutan, para pendaki dipacu fisik dan tubuhnya karena akan melihat berbagai vegetasi serta akar penderitaan menemani perjalanan mereka menuju puncak.

Halaman Selanjutnya
img_title