Sudah Ada Sejak 1808, Masjid di Lampung Basis Perjuangan Kemerdekaan

Masjid Jami Al Yaqin Bandar Lampung
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Ketika itu, bentuk bangunannya masih semi permanen (berdinding setengah bata setengah papan, lantai semen, dengan atap genteng) tanpa kubah dan menara, diberi nama Masjid Enggal Perdana. 

Buronan Spesialis Curanmor Asal Labuhan Maringgai Dibekuk Polsek Sukarame Bandar Lampung

Pada 1965, atribut masjid ini kembali diubah menjadi Masjid Al-Yaqin. Pemberian nama Masjid Al-Yaqin juga tidak terlepas dari usul yang dilayangkan Konsulat Jenderal kedutaan Kerajaan Arab Saudi H. Umar Murot, Menurut almarhum H. Abdul Mukti. Dan ditambahkan nama Jami' pada tahun 2000 sehingga bernama Masjid Jami' Al-Yaqin hingga sekarang. 

Keberadaan Masjid Jami' Al-Yaqin sejak 1912 di Tanjungkarang diyakini sebagai cikal bakal pusat kegiatan umat. Bukan hanya dalam syiar agama, melainkan juga menjadi wadah kekuatan dalam menentang ada Belanda kala itu. 

13 Bulan Buron MF Dibekuk Polsek Teluk Betung Utara Bandar Lampung, Ini Modusnya

Salah satu tokoh yang berpengaruh dalam perkembanngan syiar dan perjuangan di masjid itu ialah KH. Ali Tasim Sebagai salah satu santri K.H. Gholib, Ali Tasim juga menjadi panglima Hizbullah Tanjungkarang pada masa agresi Belanda pertama pada tahun 1946.

"Pergerakan Hizbullah yang merupakan perkumpulan penentang penjajahan bernuansa Islam itu, merupakan salah satu kelompok yang paling sering terlibat bentrok dengan penjajah," kata seorang putra K.H. Ali Tasim, Drs. Muntaha, Rabu (24/4/2024). 

Arte Hotel Bandar Lampung Diminta Kolaborasi Majukan Potensi Pariwisata

Seiring semakin kuatnya persatuan umat muslim saat itu, pada agresi militer Belanda II tahun 1948, pejuang di Masjid Al-Yaqin bertahan. 

Walaupun sempat kocar kacir akibat serangan Belanda yang menggunakan senjata canggih, ulama bersama umat mampu mempertahankan markasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title