Dominasi dan Persaingan, Prediksi Lengkap Pilkada 2024 di Setiap Wilayah Lampung
- Foto Dokumentasi Riduan
Lampung – Disway Research and Development dan Litbang Radar Lampung Media Grup merilis hasil survei terbaru terkait Pilkada serentak 2024 di Lampung pada Kamis (21/11/2024).
Survei yang dilakukan pada 11-16 November 2024 ini mencakup 8.500 responden dari berbagai wilayah di provinsi tersebut.
Menggunakan metode simple random sampling, survei ini memberikan gambaran rinci tentang preferensi masyarakat terhadap calon kepala daerah di masing-masing wilayah.
Dalam Pemilihan Gubernur Lampung, pasangan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela, yang merupakan pasangan nomor urut 2, mendominasi dengan raihan dukungan sebesar 69,10 persen.
Dukungan untuk pasangan ini terlihat menyebar merata di 15 kabupaten/kota, menunjukkan keberhasilan mereka dalam menggalang suara di seluruh Lampung.
Sebaliknya, pasangan Arinal Djunaidi dan Sutono yang menjadi rival hanya memperoleh 30,90 persen suara, yang mencerminkan tantangan besar bagi petahana dalam mempertahankan posisi mereka.
Di Bandar Lampung, pasangan Eva Dwiana dan Deddy Amarullah unggul signifikan dengan 67,40 persen dukungan.
Pasangan ini berhasil mempertahankan dominasi mereka sebagai petahana dengan strategi pembangunan yang diterima baik oleh masyarakat.
Sebaliknya, pasangan Reihana Wijayanto dan Aryodhya SZP hanya meraih 32,60 persen, mengindikasikan sulitnya menggoyahkan posisi Eva Dwiana yang memiliki basis suara yang solid.
Kota Metro juga menunjukkan tren serupa, di mana pasangan Bambang Iman Santoso dan Rafieq Adi Pradana diproyeksikan memperoleh 60,35 persen suara.
Perolehan ini menempatkan pasangan ini di posisi unggul atas Wahdi Siradjuddin dan Qomaru Zaman yang berada di bawah angka tersebut.
Sementara itu, di Lampung Selatan, pasangan Radityo Egi Pratama dan M. Syaiful Anwar menunjukkan keunggulan dibandingkan Nanang Ermanto dan Antoni Imam, meskipun angka spesifik survei belum dirilis untuk wilayah ini.
Lampung Barat menunjukkan dominasi luar biasa oleh pasangan petahana Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin, dengan dukungan mencapai lebih dari 75 persen.
Tingginya angka ini menunjukkan bahwa program-program yang telah dilaksanakan petahana mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat setempat.
Di sisi lain, persaingan ketat terjadi di Way Kanan, di mana pasangan Ali Rahman dan Ayu Asalasiyah sedikit lebih unggul dibandingkan Resmen Kadafi dan Cik Raden.
Margin suara yang tipis ini memberikan ruang bagi perubahan dinamika hingga hari pemilihan tiba.
Di Pesawaran, pasangan Nanda Indira dan Antonius diprediksi meraih dukungan mayoritas, mencerminkan keberhasilan mereka dalam menarik simpati masyarakat.
Hal serupa terlihat di Tulangbawang Barat, di mana pasangan Novriwan Jaya dan Nadirsyah diproyeksikan menang telak dengan angka dukungan yang sangat dominan.
Untuk Pilkada Tulang Bawang, pasangan Winarti dan Reynata Irawan menjadi favorit utama, dengan angka dukungan yang terus menguat seiring waktu.
Sedangkan di Lampung Timur, pasangan Ela Siti Nuryamah dan Azwar Hadi berada di posisi unggul dalam survei dengan respons positif dari mayoritas responden.
CEO Radar Lampung Media Grup, H. Ardiansyah, menyatakan bahwa survei ini menunjukkan dinamika politik yang sangat menarik di Lampung.
Ia menekankan bahwa dukungan masyarakat saat ini tidak hanya didasarkan pada popularitas, tetapi juga pada penilaian terhadap kinerja dan program yang ditawarkan para calon.
Ardiansyah menambahkan, bahwa hasil survei ini juga mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat yang terus berkembang terhadap pasangan calon yang dianggap mampu membawa perubahan signifikan di daerah masing-masing.
Meskipun angka-angka ini memberikan gambaran awal tentang peluang masing-masing kandidat, dinamika politik lokal tetap memiliki potensi untuk berubah, terutama mendekati hari pemungutan suara.
Disway Research and Development dan Litbang Radar Lampung Media Grup memastikan bahwa hasil survei ini dirancang untuk memberikan pandangan netral dan obyektif tentang peta politik di Lampung, sekaligus membantu masyarakat dalam memahami arah dukungan mayoritas. (*)