Tentang Pengganguran di Lampung, Siapa Cagub-cawagub yang Bisa Beri Solusi?

Kedua pasangan calon saat berdebat
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

“Kita harus pastikan bahwa perusahaan di Lampung tidak lagi mendatangkan tenaga kerja dari luar provinsi untuk posisi yang sebenarnya bisa diisi oleh warga lokal. Ini akan segera kami regulasi,” tegas Rahmat dalam sesi debat publik.

Janji Anti Korupsi Paslon Pilwalkot Bandar Lampung: Retorika atau Solusi?

Selain regulasi, Rahmat berencana memfokuskan program pelatihan keterampilan bagi lulusan SMA dan SMK, yang dianggapnya menjadi salah satu kunci dalam mengurangi angka pengangguran. Ia juga melihat sektor UMKM sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang harus didorong secara masif.

"Kami akan menciptakan dan mendukung UMKM di desa-desa, karena hampir 70% pengangguran berada di wilayah pedesaan. Kami ingin memberi nilai tambah di tingkat desa dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui UMKM," lanjutnya.

Dukung Egi Jadi Bupati, Panglima Alif Jaya: Kata Sudah Terucap, 10 Kuda Tak Mampu Menariknya Kembali

Rahmat yakin bahwa pengembangan UMKM tidak hanya akan mengurangi pengangguran, tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal di desa-desa.

Arinal Djunaidi: Revitalisasi BUMDes untuk Menggerakkan Ekonomi Desa

Sudah Berbuat atau Masih Janji? Debat Pilkada Bandar Lampung Panas dengan Isu Kolaborasi Pentahelix

Sementara itu, calon gubernur nomor urut 2, Arinal Djunaidi, menyoroti pentingnya peran desa dalam mengurangi pengangguran. Menurut Arinal, solusi untuk mengatasi pengangguran di Lampung harus dimulai dari desa, di mana 70% populasi Lampung berada.

Arinal mengusulkan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya menciptakan lapangan kerja di desa-desa. Menurutnya, banyak lulusan perguruan tinggi asal desa yang kebingungan mencari pekerjaan setelah lulus. BUMDes bisa menjadi solusi untuk memanfaatkan potensi mereka agar tetap bekerja di desa tanpa harus hijrah ke kota.

Halaman Selanjutnya
img_title