Harga Singkong Anjlok, HIPMI Lampung Tengah Desak Pemerintah Cari Solusi
- Istimewa
Lampung Tengah, Lampung – Harga singkong yang terus anjlok menjadi pukulan berat bagi petani di Kabupaten Lampung Tengah. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung Tengah mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan mencari solusi atas permasalahan ini.
Ketua HIPMI Lampung Tengah, Dani Satria, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Ia menegaskan bahwa persoalan ini harus segera diatasi dengan langkah-langkah konkret agar petani singkong bisa menemukan solusi yang terbaik.
"Harga singkong yang hanya Rp900 per kilogram sangat tidak menguntungkan bagi petani. Banyak di antara mereka yang terpaksa berhutang untuk modal produksi, namun saat panen tiba, harga justru anjlok," kata Dani, Sabtu (21/12/2024).
Dani Satria merasa miris dikarenakan banyak petani yang terpaksa berhutang demi menutupi kebutuhan operasional mereka.
Anjloknya harga singkong disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kelebihan produksi, lemahnya permintaan pasar, dan kurangnya infrastruktur untuk mengolah singkong menjadi produk turunan.
Selain itu, praktik monopoli oleh tengkulak juga seringkali menjadi penyebab turunnya harga di tingkat petani.
"Saya sempat menerima laporan bahwa petani harus berhutang, terutama di bank mekar, untuk membeli pupuk dan biaya operasional lainnya. Ketika panen tiba, harga singkong justru anjlok sehingga mereka kesulitan membayar utang. Bahkan ada yang sampai menjual lahan mereka untuk melunasi hutang. Ini sangat miris. Jika dibiarkan, petani kita akan semakin terpuruk," ujar dengan nada prihatin.