Mengenal Kukang Primata Cantik yang Bergerak Lambat dan Terancam Punah
- Salih Alimudin/ALeRT
Lampung – Sobat Konservasi, sudah tahu satwa liar yang bernama kukang (slow loris), satwa liar dengan nama ilmiah Nycticebus coucang ini termasuk mamalia yang aktif pada malam hari (nocturnal).
Terdapat tiga jenis spesies kukang hidup di Indonesia dari lima genus Nycticebus yang ada di dunia, yaitu Kukang Sumatera (N. coucang), Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) dan Kukang Borneo (N. menagensis).
Pergerakan satwa ini tergolong lambat, warna tubuhnya didominasi dengan coklat dan keabu-abuan dengan mata besar dan tatapan yang seolah-olah malu.
Kukang biasanya memakan buah-buahan, dedaunan muda, serangga, dan hewan kecil lainnya seperti kadal kecil dan sebagainya.
Kukang memiliki pertahanan diri berupa kelenjar Brachial Glan Exudates (BGE) yang terdapat pada lengan bagian atas yang mengandung protein kompleks yang dapat menghasilkan cairan beracun.
Saat kukang merasa terganggu, ia akan mengangkat lengannya sembari menjilat lengan atas yang mengandung racun, sehingga racun itu akan bercampur dengan air liur dan akan digunakan sebagai senjata saat menggigit lawan/ si pengganggu.
Kukang ini termasuk satwa yang dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang "Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi". Selain dilindungi di Indonesia, ternyata satwa ini juga masuk dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan masuk dalam kategori Appendix I CITES.