Generasi Muda di Lampung Diajak Kenal 'QRIS' Lewat Kompetisi Basket

Kompetisi basket QRIS 3x3 Siger Slam 2024.
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

LampungBank Indonesia (BI) Provinsi Lampung mengambil langkah inovatif dalam mendorong adopsi pembayaran non tunai dengan menyelenggarakan kompetisi basket QRIS 3x3 Siger Slam 2024. 

Cagub Lampung Mirzani Dukung Olahraga Billiard, Gelar Turnamen Dengan Total Hadiah Ratusan Juta

 

Kompetisi yang berlangsung di Lampung City Mall pada 15-18 Agustus 2024 ini menjadi ajang pertama di Lampung yang memadukan olahraga dengan promosi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Penggunaan QRIS di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung untuk Modernisasi

 

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lampung, Junanto Herdiawan, menjelaskan bahwa kompetisi ini dirancang sebagai bagian dari upaya BI untuk mengenalkan QRIS kepada generasi muda melalui medium yang menarik bagi mereka, yaitu olahraga.

Penggunaan QRIS di Lampung Tembus 1,77 Juta, Mayoritas dari UMKM

 

"Upaya Bank Indonesia untuk memperkenalkan QRIS kepada generasi muda melalui olahraga yang kita laksanakan ini adalah basket. Kita mengajak anak-anak muda untuk aktif di olahraga tetapi juga menggunakan QRIS dalam kegiatan ini," ujar Junanto saat diwawancarai pada Jumat (16/8/2024).

 

Lebih lanjut, Junanto menambahkan bahwa seluruh aktivitas dalam kegiatan ini, mulai dari pendaftaran peserta hingga transaksi di tenant, dilakukan dengan menggunakan QRIS. 

 

Ini merupakan bentuk nyata dari BI Lampung dalam mempromosikan QRIS sebagai metode pembayaran yang praktis dan efisien.

 

"Kegiatan ini semuanya menggunakan QRIS dari mulai pendaftaran, tenant-tenantnya menggunakan QRIS," jelasnya. 

 

Lebih lanjut, kompetisi QRIS 3x3 Siger Slam 2024 ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga yang seru dan kompetitif, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. 

 

Dengan memanfaatkan QRIS, BI Lampung berharap generasi muda semakin terbiasa dengan pembayaran non tunai, sejalan dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

 

Selain itu, inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk mengadopsi konsep serupa, di mana olahraga tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga media untuk memperkenalkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 

 

Dengan Lampung sebagai pelopor, kompetisi ini menandai langkah maju dalam memperkuat budaya cashless society di kalangan generasi muda, yang diharapkan akan berkontribusi pada peningkatan efisiensi transaksi keuangan di masa mendatang.

 

"Kegiatan ini adalah pertama kalinya kita lakukan di Lampung, apalagi menggabungkan dengan QRIS, dan ini sebuah inisiatif yang baik dan bisa diimplementasikan di daerah-daerah lain. Lampung ini menjadi inisiator, itu yang penting," pungkas Junanto. (*)