Pakar Banjir Itera Sebut Banjir Perkotaan Pasti Datang, Tapi Bisa Dikendalikan
- Istimewa
Model ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis bukti untuk mengidentifikasi zona yang perlu dilindungi dan mengembangkan strategi mitigasi yang lebih efektif.
"Penerapan model ini dapat mendukung konsep Nature-Based Solutions (NBS), yakni pendekatan mitigasi banjir yang memanfaatkan ekosistem alami, seperti ruang hijau perkotaan, untuk solusi yang berkelanjutan," tambahnya.
Dari Reaktif ke Proaktif
Pakar banjir ini juga menegaskan pentingnya beralih dari pendekatan reaktif menuju proaktif dalam menangani risiko banjir.
"Kebijakan yang hanya menanggapi banjir setelah terjadi, seperti meningkatkan pompa air atau tanggul, tidak akan menyelesaikan akar masalah. Kita perlu pendekatan yang lebih sistemik, berbasis data, dan berorientasi pada mitigasi risiko," ujarnya.
Arif menekankan bahwa pengelolaan risiko banjir harus menjadi bagian dari kebijakan tata ruang yang lebih cerdas dan inovatif.
"Banjir di Lampung, atau di kota manapun, bukan hanya peristiwa tahunan, melainkan hasil dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam perencanaan tata guna lahan dan kebijakan pembangunan. Kita harus memastikan bahwa mitigasi banjir bukan lagi sekadar wacana, tetapi implementasi nyata dalam setiap kebijakan yang diambil," pungkasnya.