Anak yang Tinggal dengan Perokok Berisiko Empat Kali Alami Gangguan Pernapasan

Ilustrasi Anak Tinggal Dengan Perokok
Sumber :
  • iStockphoto

VIVA Lampung, Kesehatan – Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A (K), seorang dokter spesialis anak di RSCM Jakarta Pusat, mengungkapkan bahwa anak-anak yang tinggal dengan orang tua atau keluarga perokok memiliki risiko empat kali lebih tinggi untuk mengalami gangguan pernapasan daripada anak-anak yang tidak tinggal dengan perokok.

Sempat Diisukan Diculik, Bocah 4 Tahun Ditemukan Tersangkut di Gorong-Gorong

“Anak yang hidup dengan perokok itu empat kali lebih tinggi kemungkinan untuk masuk ke rumah sakit karena gangguan pernapasan dibandingkan dengan anak yang tidak tinggal dengan perokok. Jadi itu patut menjadi perhatian,” ucapnya dikutip dari ANTARA, Kamis (04/05/2023). 

Anak-anak yang tinggal dengan perokok dapat disebut sebagai Third Hand Smoker. Terlepas dari fakta bahwa orang tua mengaku tidak merokok di depan anak-anak, partikel asap rokok dapat  menempel di permukaan seperti meja, sofa, atau dinding.

Klinik Al Husna Citra Medika Meraih Akreditasi Paripurna dan Dua Penghargaan dari BPJS Kesehatan

Nastiti mengatakan bahwa bahaya tidak hanya terbatas pada asap rokok, tetapi juga pada paparan alergen udara lainnya seperti debu, udara dingin, dan paparan asap lainnya.

Ini dapat menjadi pencetus asma pada anak, yang dapat memicu serangan asma pada anak yang telah didiagnosis dengan kondisi ini. Asap kendaraan bermotor yang memanaskan mobil atau motor juga dapat menjadi pencetus, demikian pula dengan asap masakan yang sangat iritatif seperti menumis sambal.

Wali Kota Eva Dwiana Resmikan Gedung Klinik Pratama UIN Raden Intan Lampung

“Sebetulnya masih banyak asap-asap yang lain yang juga bisa mencetuskan serangan. Seperti Asap kendaraan bermotor ketika memanaskan mobil atau motor asapnya masuk ke dalam rumah itu bisa menjadi pencetus, Kemudian asap masakan yang bisa sangat iritatif. Misalnya membuat masakan yang sangat tajam aromanya dan menusuk hidung Misalnya menumis sambal,” ucap dokter spesialis Pulmonologi Respirologi anak ini. 

Ketika anak didiagnosis dengan asma, penting untuk menanganinya dengan benar. Serangan asma yang parah dapat mengancam nyawa anak, meskipun angka kematian akibat asma pada anak masih lebih rendah dibandingkan dengan penyebab kematian lainnya seperti pneumonia dan infeksi pernapasan lainnya.

Halaman Selanjutnya
img_title