Warga Bandar Lampung Resah, Grup Pasangan Sejenis di Facebook Diduga Berisi Ajakan Menyimpang

Tangkapan layar akun Facebook
Sumber :
  • Foto dokumentasi istimewa

Lampung – Keresahan masyarakat Bandar Lampung mencuat menyusul beredarnya grup media sosial Facebook bernama Gay Bandar Lampung yang beranggotakan lebih dari 11 ribu akun. 

Ribuan Warga Padati Tugu Adipura, Festival Budaya Lampung Jadi Magnet Pelestarian Tradisi

 

Grup tersebut menjadi sorotan karena sejumlah unggahannya diduga mengandung ajakan menyimpang dan mengarah pada tindakan asusila.

Pemkot Bandar Lampung Rolling 10 Pejabat Eselon II, Ada Nama Kadisdikbud hingga Kepala BPKAD

 

Berdasarkan penelusuran Viva Lampung, grup ini menjadi wadah bagi para anggota yang mengidentifikasi diri sebagai penyuka sesama jenis untuk saling berinteraksi. 

Sekubal Raksasa 25 Meter Pecahkan Rekor di HUT Bandar Lampung

 

Beberapa postingan di dalam grup bahkan diduga memuat ajakan mencari pasangan, termasuk yang mengarah pada perilaku menyasar anak di bawah umur.

 

Salah satu unggahan dalam grup tersebut bertuliskan, “Absen siapa pecinta bocil SMP,” yang memantik kekhawatiran di kalangan warga. 

 

Postingan lainnya menyebutkan permintaan tumpangan menginap dari sesama anggota grup dengan nada mencurigakan.

 

Seorang warga Bandar Lampung bernama Dika mengungkapkan keresahannya setelah mendapat tautan menuju grup tersebut dari salah satu grup WhatsApp. 

 

“Iya tahu-nya itu kemarin, ada teman yang kasih link grup itu. Teman juga bilang itu grup mengerikan. Semoga pihak kepolisian bisa mengusut adanya grup tersebut,” ujar Dika, Selasa (10/6/2025).

 

Senada dengan Dika, warga lainnya bernama Riska berharap pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengambil tindakan. Ia mengaku khawatir jika grup semacam ini terus berkembang tanpa pengawasan.

 

“Semoga anak-anak kita dijauhkan dari hal-hal kaya gitu. Ngeri zaman sekarang ini, makin berani orang-orang seperti itu,” ujar Riska.

 

“Pemerintah dan aparat kepolisian harus segera menangkap para pelaku ini. Ini bisa berbahaya untuk anak-anak bangsa,” tambahnya.

 

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait keberadaan dan aktivitas grup tersebut. 

 

Masyarakat berharap adanya penindakan tegas demi menjaga keamanan ruang digital dari potensi penyalahgunaan yang dapat merugikan generasi muda. (*)