25 Tahun Berpisah dengan Keluarga Saat Lebaran, Kru Kapal KMP Sebuku Bakauheni-Merak Obati Rindu Lewat Video Call

Capt. Dwi Irianto, salah seorang nakhoda kapal KMP Sebuku.
Sumber :
  • Lampung.viva

"Terkadang sedih, namun sudah terbiasa lebaran tanpa keluarga. Karena sudah tugasnya menjadi pelaut, jadi harus jauh dan berpisah dengan keluarga saat Lebaran. Kesedihan sedikit-sedikit kita hilangkan karena tugas dan tanggungjawab," ucapnya. 

Ribuan Pemudik Motor Padati Jalur Khusus Pelabuhan Bakauheni di Puncak Arus Balik Lebaran

Nahkoda kapal KMP Sebuku tidak rayakan keluarga bersama keluarga.

Photo :
  • Lampung.viva

Selain itu, untuk menghidupkan suasana Ramadan di atas kapal, mereka juga saling berbagi makanan khas Lebaran seperti ketupat dan opor ayam.

Puncak Arus Balik Lebaran 2025, ASDP Prediksi Lebih dari 35 Ribu Kendaraan Menyeberang dari Bakauheni ke Merak

Menurut Capt. Dwi, meskipun sudah 25 tahun tidak merayakan Lebaran bersama keluarga, sebagai seorang pelaut, ia harus tetap profesional dalam menjalankan tugas. 

Bagi nakhoda dan kru kapal Pelabuhan Bakauheni dan Merak, hal utama yang harus dilakukan saat bekerja adalah memastikan keamanan dan keceriaan pemudik saat mudik menggunakan kapal feri melewati Selat Sunda.

ASDP Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran Terjadi H+4, 35 Ribu Kendaraan Siap Tinggalkan Sumatera

"Bagi kami, yang terpenting adalah memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik saat mereka menyeberang melalui Selat Sunda menggunakan kapal ferry," tandasnya Capt. Dwi.

Bagi para nakhoda dan kru kapal lainnya, meskipun jarang bisa berkumpul bersama keluarga pada saat Lebaran, mereka merasa bangga bisa memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi ribuan pemudik yang ingin berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. (*)