Atasi Pengangguran Terbuka, Wali Kota Bandarlampung Berikan Kemudahan Usaha Bagi Anak Muda

Musrenbang RKPD Kota Bandar Lampung 2024
Sumber :
  • Istimewa

Bandarlampung, LampungWali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana memberikan kemudahan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bagi anak muda untuk mengatasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kota setempat.

Tinggalkan Alat Las, Kawanan Pembobol ATM di Bandar Lampung Gasak Rp 612 Juta

Hal tersebut disampaikan Eva Dwiana usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, Aula Gedung Semergou, Kamis, 9 Maret 2023.

Eva Dwiana sapaan akrab Bunda Eva menyebut rata-rata masyarakat pengangguran di Kota Bandar Lampung dialami anak-anak sekolah setelah lulus.

Kerap Diancam hingga disebut 'Anak Pungut' Gadis di Bandar Lampung Laporkan Sepupu Angkat ke Polisi

“Catatan buat kita TPT Kota Bandar Lampung tinggi, itu tidak lain karena anak-anak sekolah, terutama anak-anak sekolah perguruan tinggi (sehabis lulus),” kata Eva Dwiana.

Mengatasi permasalahan TPT, Bunda Eva memberikan upaya kemudahan bagi anak-anak muda untuk melakukan UMKM.

Bakso Knalpot: Sensasi Pedas yang Menggoyang Lidah bagi Pecinta Kuliner di Bandar Lampung

“Apalagi kita sekarang lagi giat-giatnya untuk memberikan UMKM kepada anak-anak muda, terutama untuk izin-izin usaha kita berikan kemudahan untuk mereka melakukan usaha. Itu juga untuk memberikan PAD Kota Bandar Lampung,” ujar Bunda Eva.

“Kita juga dari pemerintah berusaha maksimal untuk memberikan informasi kepada anak muda terutama milenial yang ada di Kota Bandar Lampung agar diberi kemudahan berkomunikasi dengan pemerintah, apalagi sekarang lewat online,” lanjutnya.

Sekertaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto menjelakan bahwa permasalahan pengangguran di tingkat kota menjadi hal wajar.

“Jadi Lampung ada wilayah pedesaan dan perkotaan, jadi masing-masing memiliki spesifikasi persoalan yang berbeda. Kalo di tingkat perkotaan, tingkat pengangguran lebih tinggi,” kata Fahrizal.

Dijelaskan Fahrizal, kebanyakan masyarakat lebih memilih untuk mencari pekerjaan di kota, namun tidak mendapatkannya.

“Karena orang-orang pelajar pasti cari pekerjaan di kota dan mereka tidak langsung mendapatkan pekerjaan (sampai sebulan hingga setengah tahun). Sehingga mereka tercatat sebagai penganggur,” tutur Fahrizal. (Dwi P Arrahman)