Konflik Manusia dan Harimau Sumatra Kembali Meruncing di Lampung Barat

Jenazah korban saat ditandu warga
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Kejadian ini segera dilaporkan kepada pihak kepolisian dan menjadi perhatian serius. Komandan Kodim 0422 Lampung Barat, Letkol Inf Rinto Wijaya, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap dua harimau dan menyerahkan satwa tersebut kepada otoritas terkait. 

Polres Lampung Selatan Ungkap Kasus Pencurian dengan Pemberatan, Dua Pelaku Diamankan

Namun, untuk harimau ketiga yang diduga masih berada di kawasan tersebut, Rinto memastikan tidak akan dilakukan penangkapan.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak memasuki kawasan hutan lindung yang merupakan habitat satwa liar dilindungi. Penangkapan semua harimau justru akan mengganggu keseimbangan ekosistem," jelasnya, dikutip dalam video yang diterima, Senin (26/1/2025).

Nyaris Diamuk Massa, Korban Laka Lantas Terseret Hingga 10 M

Konflik Dipicu Degradasi Habitat dan Kekurangan Mangsa

Rinto menambahkan bahwa konflik ini dipicu oleh aktivitas manusia yang mengurangi ketersediaan mangsa alami harimau di hutan. Perburuan liar dan pembukaan lahan untuk perkebunan di kawasan TNBBS menyebabkan satwa predator ini mendekati wilayah aktivitas manusia.

Paru-paru Dunia Terancam, Hengki Irawan Minta Aktivis Nasional dan Internasional Bergerak

"Masyarakat sering mengambil hewan-hewan yang menjadi mangsa harimau, sehingga satwa ini kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya," ujarnya.

Imbauan dan Langkah Preventif

Halaman Selanjutnya
img_title