Gatal-Gatal Serang Warga Pesawahan Bandar Lampung, Dampak Banjir yang Belum Usai

Warga membersihkan lumpur dalam rumah
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Pascabanjir bandang yang melanda Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, warga kini menghadapi masalah baru berupa penyakit kulit. 

Banjir Bandang di Bandar Lampung, 14.160 Rumah Terdampak

 

Gatal-gatal yang muncul akibat genangan lumpur pascabanjir membuat masyarakat semakin terpuruk. 

Pasangan Gubernur Lampung Terpilih Mirza-Jihan Tinjau Lokasi Banjir di Bandar Lampung

 

Selain gatal, banyak warga juga mengeluhkan sakit dan pegal di bagian kaki akibat berjam-jam beraktivitas di air dan lumpur.

Banjir Bandar Lampung, Fraksi PDIP Desak Pemkot Segera Tindaklanjuti

 

Asmah, salah satu warga Kampung Pasar Ambon, mengatakan bahwa ia mulai mengalami gatal-gatal sejak banjir melanda Jumat (17/1/2025). Kondisinya semakin memburuk karena ia harus membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur tebal.

 

“Makin parah ini gatal-gatalnya, udah dapat obat dari posko kesehatan tapi belum sembuh,” kata Asmah saat ditemui, Senin (20/1/2025).

 

Keluhan serupa datang dari banyak warga yang mengantri di posko kesehatan. Tim medis dari Puskesmas Pasar Cimeng datang ke lokasi untuk membagikan obat dan memeriksa kondisi kesehatan warga. 

 

Namun, dengan jumlah warga terdampak yang begitu besar, bantuan medis dirasa belum mencukupi.

 

Selain gatal, keluhan pegal-pegal juga banyak dialami warga, terutama lansia yang terlalu lama terendam air saat membersihkan rumah.

 

Nengsih, seorang lansia dari Kampung Pasar Ambon, mengaku kesulitan menghilangkan rasa pegal meski sudah mengoleskan salep dari posko kesehatan.

 

“Tadi minta obat untuk kaki, pegel banget belum berenti beres-beres bekas banjir,” ujar Nengsih.

 

Wilayah Terdampak Luas

 

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Kelurahan Pesawahan termasuk salah satu wilayah yang terdampak parah dalam banjir kali ini. 

 

Sebanyak 1.597 rumah warga di Pesawahan terendam air, menyisakan lumpur tebal dan sampah yang sulit dibersihkan.

 

Secara keseluruhan, banjir di Bandar Lampung telah melanda 16 dari 20 kecamatan, dengan total 14.160 rumah terdampak. 

 

Sebanyak 518 kepala keluarga (KK) dan 11.223 jiwa terpaksa menghadapi dampak banjir yang tidak hanya merusak rumah mereka, tetapi juga mengancam kesehatan.

 

Harapan Warga dan Tindakan Lanjutan

 

Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah lebih besar untuk menangani masalah kesehatan pascabanjir. Selain pengobatan gratis, warga juga meminta dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit di lingkungan mereka.

 

“Kami butuh bantuan lebih banyak, terutama obat dan alat-alat untuk bersihkan rumah. Lumpurnya susah hilang, gatal-gatal tambah parah,” ujar Asmah. (*)