Antara Estetika dan Fungsi: Trotoar Keramik di Bandar Lampung Dapat Sorotan
- Foto Dokumentasi Istimewa
"Keramik yang digunakan itu glossy, bukan doff yang lebih aman. Akibatnya, trotoar ini menjadi licin saat basah, sehingga sangat berbahaya bagi pejalan kaki," ungkap Erwin.
Ia juga menambahkan bahwa keramik seperti ini tidak tahan lama dan mudah rusak, sehingga mempercepat kerusakan trotoar.
Desain Tidak Ramah Difabel
Selain material yang berisiko, Erwin juga menyoroti kelemahan desain trotoar yang kurang memperhatikan kebutuhan kaum difabel.
"Problematika desain pada saat itu sangat jelas. Trotoar ini tidak mendukung kaum difabel, terutama tunanetra, yang seharusnya mengandalkan tekstur sebagai panduan, bukan warna," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa trotoar seperti ini semestinya memiliki permukaan dengan tekstur yang jelas agar lebih aman dan mudah digunakan oleh penyandang disabilitas, terutama dalam kondisi cuaca yang buruk.
Disfungsi Trotoar: Antara Warung dan Lahan Parkir