Modus Korupsi Dana Hibah LPTQ Pringsewu Lampung Laporan Fiktif dan Markup Anggaran

Kedua tersangka saat digiring kejari
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Lampung – Penyimpangan dana hibah Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Pringsewu tahun 2022 menyeret dua pejabatnya ke meja hukum. 

Merakyat, Polisi Tanamkan Kedisplinan Ke Anak Sejak Dini

Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Pringsewu menetapkan TP dan R sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi setelah mengungkap modus operandi mereka yang melibatkan laporan fiktif dan mark-up anggaran sejumlah kegiatan.

Penetapan tersangka diumumkan pada Senin, 2 Desember 2024, setelah penyidik menemukan kecukupan alat bukti. 

Korupsi Hibah LPTQ, Ketua MUI : Support Dan Tuntaskan, Ketua LPTQ Clear Cepat Terselesaikan

TP diketahui menjabat sebagai Bendahara LPTQ periode 2020-2025 sekaligus Analis Kebijakan Ahli Muda di Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu. 

Sementara itu, R menjabat sebagai Sekretaris LPTQ periode 2021-2025 dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat di instansi yang sama.

Skandal Korupsi LPTQ, Siapa Dalang?

Menurut hasil audit independen oleh Akuntan Publik Drs. Chaeroni & Rekan, kerugian negara akibat perbuatan kedua tersangka mencapai Rp584.464.163. 

Kerugian tersebut diakibatkan oleh pembuatan laporan fiktif kegiatan yang tidak pernah dilaksanakan serta mark-up anggaran pada sejumlah program yang dilaksanakan.

Halaman Selanjutnya
img_title