Bermain Petak Umpet, Seorang Bocah Sampai Pindah Negara

Main Petak Umpet, Seorang Bocah Sampai Pindah Negara
Sumber :
  • Oddity Central

LampungBocah laki-laki asal Bangladesh bermain petak umpet sampai pindah negara. Hal ini berawal saat bocah itu bersembunyi di container atau peti kemas.

Tragis! TKI Meninggal di Malaysia, Perekrut Ilegal asal Lampung Ditangkap

Dikutip melalui odditycentral pada Kamis (26/01/2023), bocah bernama Fahmi tersebut bersembunyi di container pengiriman dan terkunci di dalamnya selama 6 hari. Kejadian tersebut terjadi sejak (17/01/2023) lalu.

Staf di Port Klang Malaysia terheran setelah melihat seorang anak laki-laki kurus yang kebingungan saat keluar dari salah satu container. Bocah itu tidak berbicara bahasa lokal sehingga otoritas pelabuhan tidak dapat mendapatkan informasi apapun darinya.

Modus Baru Selundupkan Narkoba, TKI di Lampung Gunakan Korset Berisi Sabu Asal Malaysia

Akan tetapi, para staf sempat mencurigai bahwa bocah tersebut adalah korban dari organisasi kejahatan perdagangan manusia sehingga mereka segera memanggil polisi lokal.

Namun setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata bocah tersebut awalnya bermain petak umpet dengan teman-temannya di kota asalnya, Chittagong, Bangladesh. Fahmi memilih container pengiriman sebagai tempat persembunyian.

Dua Personel Polda Lampung Borong Medali di Ajang Taekwondo Internasional

Nahasnya, Fahmi terkunci di dalam dan menghabiskan enam hari berikutnya di kapal yang menuju ke Malaysia.

Setelah ditemukan, Fahmi kemudian dijemput oleh ambulans dan dibawa ke rumah sakit setempat, Malaysia.

Penyelidik Malaysia menjelaskan bahwa dia tertidur di kontainer pengiriman saat bermain petak umpet dan bersembunyi dari teman-temannya, serta kemudian mendapati dirinya terkunci.

Meskipun telah berteriak minta tolong, tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya, jadi Fahmi menghabiskan enam hari terkunci di dalam Containernya diangkut dengan kapal hampir 2.000 mil (sekira 3218,69 km) ke Port Klang, Malaysia.

Bocah itu tidak sama sekali makan apapun selama berhari-hari. Akhirnya dia dapat keluar dari tempat tersebut dan terlihat tampak kurus. Untungnya, saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya cukup stabil dan diharapkan dapat sembuh total.

Pihak berwenang Malaysia telah membenarkan keyakinannya tentang cerita bocah nahas itu dan tidak ada kecurigaan perdagangan manusia dalam kasus ini.

Bocah Bangladesh itu menganggap dirinya sangat beruntung. Seperti diketahui, berada di kapal bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan di laut, dan tanpa makanan serta air, sesuatu yang dapat menyebabkan dia kehilangan nyawanya. (BEchannel)