Panen Kopi di Lampung Barat, Presiden Jokowi Ajak Petani Tingkatkan Produksi Kopi

Presiden Joko Widodo panen kopi di Lampung Barat.
Sumber :
  • Istimewa

Lampung Barat, LampungPresiden Joko Widodo secara tegas menyatakan kepeduliannya terhadap produktivitas kebun kopi yang masih rendah di beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Lampung Barat.

Hal ini disampaikannya dalam kunjungannya ke Desa Kembahang, Kecamatan Batubrak, Lampung Barat, dalam acara panen kopi bersama dengan Bupati setempat, Nukman.

Jokowi menjelaskan kunjungan tersebut bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat dukungan terhadap kopi Indonesia.

"Kita memiliki 1,2 juta hektare kopi baik robusta ataupun arabika di seluruh Indonesia. Sebab, produksi komoditas tersebut sebagai salah satu yang terbaik dan terbesar di dunia," jelas Presiden Jokowi.

Presiden juga menambahkan bahwa ia telah memberikan instruksi langsung kepada Menteri Pertanian untuk memberikan perhatian khusus pada komoditas kopi, mengingat melambungnya harga kopi saat ini yang telah naik dua kali lipat.

Lampung Barat dipuji sebagai salah satu wilayah penghasil kopi terbesar di Indonesia, dengan luas lahan kebun kopi mencapai 66.000 hektar.

"Yang paling penting produksi kopi setiap hektar harus naik. Mayoritas saat ini produksinya masih 1 ton dan 2 ton, seharusnya bisa naik. Negara lain bisa mencapai 8 ton atau 9 ton setiap hektare kopi," ucap Jokowi

Presiden Jokowi berharap dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat lebih mengoptimalkan potensi sebagai salah satu produsen kopi terkemuka dunia, sambil memberikan dukungan nyata kepada petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Untuk itu, pemerintah menyiapkan alokasi pupuk bersubsidi yang meningkat 2 kali lipat dari 4,5 juta menjadi 9,5 juta ton. Kenaikan itu bisa memicu produksi pertanian agar mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mancanegara.

"Selain itu, perlu juga perawatan yang baik dan pengaturan jarak tanam sehingga produktivitasnya juga naik," tandasnya.(*)

Dibangun Sejak 2017, Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Margatiga di Lampung Telan dana Rp846 Miliar