Kasus DBD di Lampung Meningkat, Tercatat 1.779 Kasus Ditemukan dengan 10 Orang Meninggal Dunia

Petugas melakukan fogging untuk mencegah penyebaran penyakit DBD.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Lampung mengalami peningkatan. Dalam kurun Bulan Januari hingga Februari 2024 ditemukan 1.779 kasus DBD dengan 10 orang meninggal dunia.

Dari data tersebut, Kabupaten Lampung Tengah menduduki peringkat pertama dengan 414 kasus DBD yang terdeteksi. Sedangkan untuk jumlah korban meninggal dunia akibat DBD, posisi pertama diduduki Kabupaten Pringsewu dengan jumlah 3 orang meninggal dunia.

Berikut data sebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terdapat di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 414 kasus, Kabupaten Lampung Utara sebanyak 380 kasus, Kabupaten Pringsewu  sebanyak 235 kasus, Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 101 kasus.

Kemudian Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 99 kasus,  Kabupaten Lampung Barat sebanyak 76 kasus, Kabupaten Way Kanan sebanyak 67 kasus, Kabupaten Mesuji sebanyak 67 kasus, Kota Metro sebanyak 66 kasus.

Lalu, Kabupaten Lampung Timur sebanyak 66 kasus, Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 52 kasus, Kabupaten Pesawaran sebanyak 47 kasus, Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 43 kasus, Kota Bandar Lampung 37 kasus dan Kabupaten Tanggamus sebanyak 29 kasus.

Sedangkan untuk korban meninggal dunia akibat DBD, di posisi pertama ditempati Kabupaten Pringsewu dengan 3 orang meninggal dunia, kemudian Kabupaten Lampung Utara sebanyak 2 orang meninggal dunia, lalu Kabupaten Pesisir Barat dengan 2 orang meninggal dunia, dan Kabupaten Lampung Timur dengan 1 orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli mengatakan trend kenaikan kasus DBD terjadi sejak tahun 2019 hingga 2024 ini. Untuk itu Dinas kesehatan Provinsi Lampung telah mendistribusikan logistik untuk penanganan dalam upaya deteksi dini.

"Jika dibandingkan beberapa tahun terakhir sejak tahun 2019, memang ditahun 2024 ini terjadi kenaikan kasus DBD. Untuk itu kami berupaya melakukan penanggulangan ini dengan mendistribusikan Rapid Diagnostic Test (RDT) Ns1 atau RDT Combo, Larvasida (Abatisasi) serta Insektisida yakni caran untuk fogging," kata Edwin Rusli, Sabtu (27/4/2024).

Meski begitu, untuk cairan Insektisida diakui Edwin sejumlah wilayah tidak mendapatkan karena adanya keterbatasan persediaan.

"Akan tetapi karena keterbatasan Insektisida sehingga hanya dapat diberikan ke kabupaten/kita prioritas dengan kriteria kasus tinggi," tandasnya. (*)

Tim SAR Gabungan Temukan Remaja Terbawa Arus Sungai Way Sekampung Lampung Timur Meninggal Dunia

Petugas melakukan fogging untuk mencegah penyebaran penyakit DBD.

Photo :
  • Istimewa