Dampak El Nino, Stok Air Permukaan di Bandar Lampung Berkurang 25 persen

Ilustrasi El Nino
Sumber :
  • iStockphoto

Bandar Lampung – Kota Bandar Lampung, salah satu daerah yang masuk dalam indek risiko bencana sedang, akibat dampak fenomena El Nino, menghadapi tantangan kekeringan yang signifikan.

Rayakan HUT Lantas ke-69, Ditlantas Polda Lampung Bantu Warga Atasi Krisis Air Bersih

"Indeks risiko bencana daerah kita masuk dalam kategori sedang. Pada El Nino ini sudah 25 persen wilayah kota Bandar Lampung mengalami kekurangan air," ungkap Ahmad Husna, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung.

Husna melaporkan bahwa stok air permukaan telah berkurang sebanyak 25 persen, menyebabkan kekeringan hampir di semua kecamatan yang ada di wilayah tersebut.

Warga Way Kanan Bersyukur, Polisi Salurkan Bantuan Air Bersih Dilanda Kekeringan

Untuk mengatasi situasi tersebut, pihak BPBD menyuplai air bersih bekerjasama dengan dinas terkait untuk memenuhi kebutuhan warga. 

TNI-Polri dan Pemkab Lampung Selatan Bersatu Lawan Kekeringan, Ribuan Liter Air Bersih Disalurkan

"Setiap hari, kita menyuplai air pada tempat-tempat yang mengalami kekeringan," tambah Husna.

Daerah yang paling terdampak oleh kekeringan adalah Way Laga, Sukarame, Telukbetung Selatan, dan beberapa kecamatan lainnya. 

"Ada daerah lainnya juga sudah mulai meminta penambahan air. Sejauh ini, sudah 2 juta liter air lebih, yang kita salurkan ke warga," ungkapnya.

Husna menyatakan bahwa meskipun tidak ada anggaran khusus untuk penyaluran air selama periode El Nino, pihaknya memastikan bahwa penyaluran air bersih kepada warga yang membutuhkan akan tetap berlanjut dan disediakan secara gratis.

Menurut Husna, pihaknya akan terus menyalurkan air, kecuali jika masyarakat tidak meminta air bersih lagi.

Sementara itu, Mashabi, Manager Advokasi dan Kajian Mitra Bentala Lampung, menyampaikan informasi dari BMKG bahwa El Nino diperkirakan akan berlanjut hingga awal tahun. Dampak dari El Nino ini sangat signifikan, menyebabkan kekeringan berkepanjangan dan suhu panas yang dirasakan oleh warga kota Bandar Lampung.

"Kondisi saat ini untuk air permukaan pasti sangat drastis berkurang. Air sumur warga hampir seluruh wilayah kecamatan mengalami kekeringan," ujarnya.