Anak Pengemudi Ojek Oline di Lampung Lulus Jadi Bintara Polri
- Istimewa
Lampung – Safrizal (49), seorang pengemudi ojek online, sangat terkejut dan bergegas memacu sepeda motornya ketika mendengar kabar bahwa putranya, Adz Rizqi (19), telah lulus menjadi Bintara Polri pada penerimaan gelombang kedua tahun 2023 di Polda Lampung.
Dia tidak lagi memperhatikan notifikasi orderan yang masuk ke ponselnya karena ia fokus untuk segera menjemput Adz Rizqi di lokasi pengumuman calon siswa Bintara. Safrizal merasa tak percaya dan berkata dalam hatinya, "Benarkah kabar ini?"
Ketika sampai di lokasi, Safrizal disambut dengan senyum sumringah oleh putranya. Ia segera memeluk Adz Rizqi dengan bahagia, tak percaya bahwa seorang anak pengemudi ojek daring bisa lulus menjadi Bintara tanpa biaya sedikitpun.
Tak lama kemudian, Safrizal menghubungi istrinya, Rosidah (48), dan memberikan kabar gembira tersebut. Rosidah merasa haru dan gemetar. Ia berhenti mengulek bumbu pecel yang biasanya dilakukannya tiap malam, dan dengan penuh syukur, mengucapkan asma Allah berulang kali.
"Benar-benar nggak nyangka, ya apalah saya ini, kerjaan cuma ojek online, mana punya uang banyak," ujar Safrizal pada Kamis pagi.
Sebelumnya, Safrizal merasa mustahil bagi Rizqi untuk masuk polisi. Selain karena memerlukan biaya yang konon mencapai ratusan juta rupiah, ada juga anggapan bahwa dibutuhkan "beking" atau hubungan khusus untuk memudahkan masuk polisi.
Rizqi adalah salah satu dari 508 orang calon siswa yang lulus untuk bersekolah di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Lampung pada gelombang kedua tahun 2023 ini.
Orangtua Rizqi, Safrizal dan Rosidah, adalah orang "biasa" tanpa ada yang berprofesi sebagai polisi dalam garis keturunan keluarga mereka. Safrizal hanya bekerja sebagai driver ojek online, sementara Rosidah memiliki warung pecel di rumah kontrakan mereka di Jalan M Bangsawan, RT 05/LK1, Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu.
Safrizal bercerita bahwa sebenarnya Rizqi tidak pernah berminat menjadi polisi. Setelah lulus SMK, Rizqi bahkan pernah berencana merantau ke Jakarta untuk bekerja di pabrik.
Namun, segalanya berubah ketika Rizqi berbicara dengan seorang teman yang merupakan anggota Polresta Bandar Lampung. Temannya itu mengajak Rizqi untuk mencoba masuk polisi.
Rizqi awalnya menolak dan menyatakan ingin bekerja sebagai sekuriti karena merasa sulit masuk polisi dan tidak memiliki cukup uang. Namun, dengan "jebakan" berperan sebagai sekuriti, Rizqi kemudian menjalani pelatihan mandiri yang dibiayai oleh temannya tersebut.
Rizqi mengakui bahwa semangatnya naik turun saat mengikuti seleksi penerimaan bintara. Meskipun menghadapi 13 tahapan seleksi tanpa didampingi orangtuanya, motivasinya adalah untuk mengangkat derajat keluarganya dan membantu orangtua.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menjelaskan bahwa dalam sidang kelulusan bagi calon Bintara Polri dan tamtama Polri anggaran tahun 2023, para peserta telah melewati berbagai tahapan seleksi dan sidang akhir yang menentukan hasil kelulusan.
"Penentuan hasil telah membuktikan, bahwasanya para calon Bintara Polri ini lulus tanpa biaya," tegas Helmi.(BE1)