Tradisi Sekura, Kemeriahan Perayaan Idul Fitri di Balik Pesta Topeng di Lampung Barat

- Lampung.viva
Lampung Barat, Lampung – Ratusan warga Kabupaten Lampung Barat merayakan pesta rakyat Sekura untuk memeriahkan suasana Idul Fitri. Meskipun sudah ada sejak ratusan tahun lalu, budaya topeng tradisional ini tetap eksis dan semakin semarak di zaman modern.
Sekura, yang merupakan acara perayaan hari Lebaran setelah satu bulan menjalani ibadah puasa, sudah menjadi tradisi yang terus dilestarikan hingga kini.
Rangkaian acara Pesta Sekura yang digelar di Lampung Barat berhasil menarik perhatian warga setempat dan wisatawan dari luar daerah.
Pesta ini merupakan salah satu tradisi budaya yang dilaksanakan setiap tahun untuk merayakan Idul Fitri. Acara puncak dari Pesta Sekura diisi dengan parade yang melibatkan peserta dari berbagai daerah di penjuru Lampung Barat.
Mulai dari 1 Syawal hingga 7 Syawal, setiap kecamatan bergantian menjadi tuan rumah dan mengundang Sekura lainnya untuk datang bersilaturahmi.
Selain parade, acara ini juga dimeriahkan dengan tarian Sekura, sebuah tarian tradisional yang diiringi dengan kostum topeng kain khas Lampung Barat.
Tarian ini menjadi daya tarik utama bagi masyarakat yang ingin menyaksikan keunikan budaya daerah setempat.
Di Kabupaten Lampung Barat, terdapat dua jenis Sekura yang membedakan penampilan para pesertanya: Sekura Kamak dan Sekura Betik.
Perbedaan mendasar dari kedua jenis ini terletak pada pakaian yang digunakan. Sekura Kamak identik dengan topeng kayu dan pakaian acak-acakan, yang melambangkan ekspresi kebebasan seseorang.
Sebaliknya, Sekura Betik tampil lebih rapi dengan kain yang menyelimuti tubuh, melambangkan keteraturan dan kewibawaan dalam diri seseorang.
Pesta Sekura bukan hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga serta memperkenalkan kearifan lokal Lampung Barat.
Badri, salah seorang warga Lampung Barat yang turut serta dalam Pesta Sekura, mengungkapkan bahwa ajang seperti ini sangat dinantikan oleh para pesertanya.
"Ini adalah momen yang tepat bagi kami untuk menunjukkan hasil karya topeng khas Lampung Barat yang kami buat sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyerahkan bantuan anggaran kepada 34 pekon untuk mendukung pelestarian seni budaya tradisional Lampung Barat yaitu Sekura Cakak Buah.
Parosil yang merupakan asli putra daerah itu mengatakan Kabupaten Lampung Barat adalah salah satu daerah yang memiliki komitmen untuk terus menggali, mempelajari dan melestarikan seni budaya tradisional yang merupakan warisan para leluhur terdahulu.
"Lampung Barat ini terkenal dengan adat istiadatnya setelah lebaran adalah sekura atau panjat pinang," katanya.
Menurut Parosil, kendati saat ini sudah zaman modern, seni budaya Sekura harus tetap dipertahankan oleh masyarakat Lampung Barat, mengingat Sekura adalah budaya yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
Pria yang karib dipanggil Pak Cik berpesan kepada pengurus penyelenggara Sekura di 34 pekon agar dapat mempergunakan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya. Ia berharap masyarakat jangan melihat dan menilai dari jumlahnya, karena bantuan ini diberikan untuk melestarikan budaya nenek moyang.
"Saya berharap bantuan tadi dipergunakan dengan sebaik-baiknya, jangan dilihat dari nilainya namun lihatlah perhatian Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terhadap pekon yang akan menyelenggarakan pesta Sekura," ucapnya. (*)