Buron! Polda Lampung Kejar Mantan ASN Cabuli Anak Tirinya, Diduga Kabur ke Bengkulu

Ibu korban dan tim kuasa hukum mendatangi Polda Lampung.
Sumber :
  • Lampung.viva

Bandar Lampung, LampungPolda Lampung terus melakukan pengejaran terhadap memburu Nurohim, mantan aparatur sipin negara (ASN) yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur. 

 

Tersangka yang diketahui pernah bekerja di Inspektorat Bengkulu kini menjadi buronan di tiga provinsi, yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Riau.

 

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan Nurohim diketahui pernah bekerja di Inspektorat Bengkulu selama kurang lebih lima tahun. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tersangka sempat menerima surat peringatan dari Inspektorat Kota Bengkulu karena sering tidak masuk kerja. 

 

Sebelumnya, tersangka juga tercatat pernah bekerja di Pemkot Kepahiang sebagai Sekretaris BKD.

 

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, menjelaskan bahwa tim penyidik telah memeriksa berbagai lokasi terkait keberadaan tersangka. 

 

"Rumah yang pernah ditempati tersangka di Kepahiang, Bengkulu kini kosong. Sementara, hasil pelacakan terakhir terhadap nomor ponsel tersangka menunjukkan pergerakan dari wilayah hukum Polda Sumatera Selatan ke Polda Kepulauan Riau," kata Kombes Umi Fadilah, Jumat (20/12/2024).

 

Kombes Umi Fadilah juga menegaskan bahwa Polda Lampung telah menjadikan kasus ini sebagai atensi khusus mengingat pelanggaran hukum yang melibatkan anak di bawah umur. 

 

"Kami berkomitmen untuk terus mengejar keberadaan tersangka. Penyelidikan intensif ini melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan tersangka dapat segera ditangkap," tambahnya.

 

Proses penyidikan semakin diperkuat setelah penasihat hukum pelapor, Nina Anggraini yang merupakan ibu korban, mendatangi Polda Lampung. 

 

"Kami telah menerima penasihat hukum pelapor dan memberikan penjelasan terkait perkembangan penyelidikan. Upaya pengejaran tersangka terus dilakukan dengan melibatkan anggota yang kini bergerak di wilayah Bengkulu dan Sumatera Selatan," ungkap Kombes Umi.

 

Kasus ini berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/564/XII/2024/SPKT/POLDA LAMPUNG, yang dilaporkan pada 9 Desember 2024. Dalam laporan tersebut, NUROHIM diduga melanggar Pasal 81 atau Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak.

 

Kombes Umi Fadillah Astutik kembali mengingatkan pentingnya kerja sama masyarakat untuk memberikan informasi jika mengetahui keberadaan tersangka. 

 

"Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Riau, untuk melaporkan jika mengetahui keberadaan tersangka. Informasi sekecil apa pun sangat berarti bagi kami," tegasnya.

 

Hingga kini, anggota Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Lampung terus melakukan pengecekan berkala terhadap nomor ponsel tersangka dan bersiap untuk melakukan pengejaran lebih lanjut.(*)