Suporter China Resah dengan Kebijakan Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Sepak Bola Indonesia.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Sejumlah suporter sepak bola China memberikan komentar menohok terkait kebijakan naturalisasi pemain Eropa yang terus dilakukan oleh Timnas Indonesia

PLN Pastikan Kelistrikan Andal untuk Launching Bhayangkara Presisi Lampung FC

 

Mereka semakin risau lantaran timnas China akan kembali berhadapan dengan Indonesia dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang akan digelar pada Juni mendatang.

Kopdit Gentiaras Hadapi Tantangan Regulasi, Desak Revisi UU P2SK

 

Kebijakan ini, yang selama ini diterapkan oleh pelatih Shin Tae-yong, tampaknya akan terus berlanjut di bawah asuhan Patrick Kluivert. 

Skuad Garuda Terancam Tanpa Ragnar dan Hubner Lawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

 

Salah satu fokus Kluivert adalah menambah pemain keturunan, khususnya dari Belanda, yang memiliki potensi besar bagi Timnas Indonesia. 

 

Baru-baru ini, Kluivert mengungkapkan bahwa dia tengah menjalin komunikasi dengan Jairo Riedewald, pemain Belanda keturunan Maluku yang tertarik untuk memperkuat skuad Garuda.

 

Tak lama setelah Kluivert diangkat sebagai pelatih, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo juga mengonfirmasi bahwa proses naturalisasi Ole Romeny dan Jairo Riedewald sedang berjalan. 

 

Namun, yang lebih mengejutkan adalah pengumuman dari Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, yang menyebutkan bahwa ada tiga pemain asal Belanda yang akan disumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 8 Februari mendatang. 

 

Mereka adalah Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx.

 

Keputusan untuk terus menambah pemain keturunan di skuad Timnas Indonesia jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendapatkan respons keras dari para suporter sepak bola China. 

 

Melalui berbagai media, mereka mengkritisi kebijakan ini, dengan beberapa di antaranya menyebut bahwa Indonesia terus-menerus melakukan naturalisasi pemain untuk memperkuat tim nasional mereka.

 

Dalam artikel yang dimuat oleh 163.com, media China mengungkapkan, China secara khusus mengkritisi proses naturalisasi yang sejauh ini tengah berjalan di bawah komando Ketua Umum PSSI Erick Thohir. 

 

"Tiga pemain Belanda akan diambil sumpahnya sebagai warga negara Indonesia pada 8 Februari. Mereka semua adalah warga negara Indonesia berdasarkan keturunan," tulis 163.com.

 

Kabar tersebut langsung memicu reaksi dari para suporter sepak bola China, terutama yang mengkhawatirkan pertemuan kedua antara China dan Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno pada 9 Juni mendatang. 

 

Pada pertemuan pertama di fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia harus menelan kekalahan saat bertandang ke China. Namun, mereka masih memiliki peluang untuk membalas kekalahan tersebut di kandang.

 

“Terus saja naturalisasi pemain, tak apa,” ujar seorang suporter dari Guangdong, dengan nada sindiran. “Efisiensi kerja orang lain dan efisiensi kerja kita,” tambahnya.

 

Beberapa suporter China bahkan menyarankan agar timnas mereka meniru langkah Indonesia untuk melakukan naturalisasi pemain keturunan guna meningkatkan kualitas tim. 

 

“Haruskah sepak bola China belajar dari naturalisasi pemain Indonesia?” tanya seorang suporter dari Beijing.

 

Sebagian suporter lainnya memberikan pujian kepada Indonesia, meskipun dengan nada cemas. “Pemain naturalisasi menjadi kekuatan baru bagi tim Indonesia, kita nantikan penampilan gemilang mereka,” ujar Tong Xiuying.

 

Kritik dan kekhawatiran ini menjadi bukti betapa besarnya perhatian yang diberikan kepada kebijakan naturalisasi pemain Indonesia yang semakin menjadi sorotan internasional. 

 

Meski demikian, keputusan untuk terus memperkuat skuad dengan pemain-pemain keturunan diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional, termasuk dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan datang.(*)