Penurunan Harga Komoditas jadi Faktor Deflasi di Lampung
- Foto Dokumentasi Riduan
Lampung – Pada Juni 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,11% (month-to-month/mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi 0,09% yang tercatat pada Mei 2024.
Deputi Kepala Perwakilan, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lampung, Irfan Parulian menjelaskan, realisasi ini juga lebih rendah dari rata-rata tingkat inflasi di Provinsi Lampung pada bulan Juni dalam tiga tahun terakhir, yang mencapai 0,51% (mtm), serta di bawah tingkat inflasi nasional yang mencatat deflasi sebesar 0,08% (mtm).
"Secara tahunan (year-on-year/yoy), IHK di Provinsi Lampung pada Juni 2024 menunjukkan inflasi sebesar 2,84%, lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,51% (yoy), namun lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 3,09% (yoy)," kata dia, Selasa (2/7/2024) melalui keterangan tertulis.
Faktor Penyebab Deflasi
Penurunan harga beberapa komoditas menjadi penyebab utama deflasi ini. Komoditas yang mengalami penurunan harga termasuk bawang merah (-0,39%), tomat (-0,04%), daging ayam ras (-0,03%), ikan nila (-0,03%), dan bawang putih (-0,02%). Penurunan harga bawang merah disebabkan oleh pasokan yang stabil berkat musim panen dari Brebes.
"Harga tomat menurun karena pasokan yang memadai akibat cuaca yang baik. Harga daging ayam ras menurun setelah permintaan menurun pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha. Penurunan harga ikan nila dan bawang putih disebabkan oleh cuaca yang stabil dan impor yang terkendali," jelasnya.
Komoditas yang Mengalami Inflasi