Penurunan Harga Komoditas jadi Faktor Deflasi di Lampung

Warga berbelanja bawang merah
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, seperti cabai merah (0,08%), kopi bubuk (0,06%), sigaret kretek mesin (SKM) (0,05%), jeruk (0,04%), dan cabai rawit (0,03%). Kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit disebabkan oleh penurunan pasokan pasca periode permintaan tinggi Idul Adha. 

Pengguna QRIS di Lampung Tembus 1,2 Juta, Segini Nilai Transaksinya

"Harga kopi bubuk naik seiring dengan penurunan produksi kopi robusta sebelum panen raya serta tren kenaikan harga kopi dunia," paparnya. 

Peningkatan harga SKM sejalan dengan penerapan tarif cukai hasil tembakau pada awal tahun 2024. Peningkatan harga jeruk disebabkan oleh pasokan yang terbatas di tengah permintaan yang meningkat.

Bank Indonesia: Ekonomi Lampung Triwulan I 2024 Tumbuh Melambat

Proyeksi dan Strategi Mitigasi

Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Lampung memperkirakan bahwa inflasi IHK akan tetap berada dalam rentang sasaran 2,5±1% (yoy) hingga akhir tahun 2024. 

Deflasi IHK Lampung April 2024 Didorong oleh Penurunan Harga Komoditas

Namun, beberapa risiko perlu diantisipasi, termasuk potensi kenaikan permintaan agregat akibat kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2024, berlanjutnya kenaikan harga emas dunia akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah, serta melemahnya nilai tukar yang dapat mempengaruhi komoditas impor.

Untuk mengatasi risiko ini, langkah-langkah mitigasi yang ditempuh meliputi:

Halaman Selanjutnya
img_title