Sulam Usus, Wastra Tradisional Khas Lampung
- Aan Prihandaya / https://aanprihandaya.net
Lampung – Selain dikenal akan pesona keindahan destinasi wisatanya, Provinsi Lampung ternyata memiliki warisan wastra Lampung tradisional berupa sulaman yang cukup terkenal, bernama sulam usus.
Sulam usus adalah sulaman khas Lampung yang bentuk sulamannya menyerupai usus (ayam) dengan motif yang khas dan sudah ada sejak dahulu dalam masyarakat Lampung Pepadun. Pada awalnya sulam usus hanya dipakai sebagai penutup dada (bebe) para wanita di atas balutan kain tapis, yaitu perangkat dalam pakaian tradisional pengantin wanita adat Lampung.
Pembuatan sulam usus pada umumnya dikerjakan oleh anak gadis maupun ibu- ibu rumah tangga di kampung kampung untuk mengisi waktu luang dan menjadi semacam keterampilan yang wajib dikuasai perempuan Lampung pada jaman dahulu.
Proses pembuatan sulam usus masih dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan. Dari sehelai bahan kain dasar dengan warna cerah, kain yang digunakan bisanya kain satin, sutra atau kain shatung yang dipotong menyerong dan dijahit menyerupai usus, setelah itu ditempelkan dan dijelujur diatas kertas yang telah dipola dan digambar motif, selanjutnya disulam perpola, kemudian disambungkan, lalu dilepaskan jelujurnya dan jadilah sulaman nan cantik.
Motif dari sulam usus itu sendiri berasal dari motif-motif yang natural. Seperti motif kupu-kupu, obat nyamuk, tembung manok (pantat ayam), dan ukel-ukel, serta memiliki beragam model dan aksesoris.
Karena proses pembuatan yang cukup lama, maka wajar jika kerajinan sulam usus memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Untuk baju atasan wanita berbentuk pendek bisa memakan waktu satu bulan dan busana model kebaya panjang bisa memakan waktu pengerjaan selama 2-3 bulan.
Dalam perkembangannya motif sulam usus tidak hanya sekedar motif natural saja, tapi juga telah banyak modifikasi motif kreatif yang cantik dan unik dari para pengrajin sulam usus. Dimasa kini sulam usus dikreasikan sebagai baju, kebaya, atau gaun yang dipadu padankan dengan bawahan kain tradisional. Selain itu sulam usus juga dipakai sebagai taplak meja, dompet, kopiah, hiasan dinding atau sarung bantal.