600 Emak-emak di Bandarlampung di Latih Membuat Souvenir dan Kue
- Hendri Yansah
Bandarlampung, Lampung - Pemerintah kota (Pemkot) Bandar Lampung, memberikan pelatihan kreasi souvenir dan olahan makanan di 20 kecamatan. Hal itu dilakukan, guna meningkatkan usaha rumahan agar tetap produktif.
"Kami mengumpulkan penggiat usaha rumahan guna diberikan pelatihan. Apalagi mereka itu ada yang bisa membuat kue basah dan souvernir dari tapis. Nah ini tidak lain supaya ibu-ibu rumahan bisa membuat dan bisa latih yang lain nya juga," ujar Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, usai membuka pelatihan di Kantor Kelurahan Panjang Selatan, Senin (14/11/2022).
Eva menambahkan, setelah dari pelatihan ini, pihaknya akan membantu penjualannya.
"Di Bumiwaras itu kita ada ruko, nanti kita kasih dua untuk membantu pemasarannya bagi olahan makanan sama kreasi souvenir," jelas Eva.
Selain itu kata Eva, kedepan jika sudah berjalan baik, pihaknya akan memberikan modal untuk kreasi makanan sebesar Rp. 15 juta per kecamatan, sementara kalau untuk kreasi tapis diberikan Rp. 25 juta.
"Karena di Bandarlampung wista terbatas, Maka kita gencarkan dari kuliner nya, sehingga yang datang bisa berbelanja disini. Jadi tidak lain bunda ingin usaha rumahan ini bagaimana caranya harus maju," ucap dia.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Bandarlampung, Adiansyah menyampaikan, pelatihan tersebut dilaksanakan selama 5 hari dari 14-21 Oktober, bertepat di 20 kecamatan masing-masing.
"Dengan total jumlah peserta 600 orang. Artinya setiap kecamatan ada 30 peserta baik untuk pelatihan souvenir dan makanan,"ujarnya.
Sehingga setiap perwakilan kelurahannya diharapkan bisa menerapkan dan mengajarkan pada yang lain.
"Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu, untuk mampu jadi pengusaha kecil dan menciptakan lapangan kerja yang produktif," kata Adiansyah.
Sementara, Tanti (40) salah satu peserta mengaku, mengikuti pelatihan ini banyak manfaatnya, apa lagi bagi kami ibu-ibu seperti nya.Selain menambah variasi makanan, juga pihaknya bisa praktek langsung.
"Jadi keluar dari sini bisa langsung diperaktikan di rumah," ucapnya.
Menurutnya, sejak Covid-19 tidak di agendakan lagi pelatihan ini. Sehingga baru kali ini diberlakukan lagi.
"Kita di rumah menjual makanan. Sehingga kalau kreasi makanannya banyak tentu uang sakunya juga bertambah," kata Tanti.