BPS Lampung Catat Deflasi Februari 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Utama
- Foto Dokumentasi Istimewa
Lampung – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat adanya deflasi pada Februari 2025 yang tercermin dari penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) di beberapa wilayah.
Berdasarkan data yang dirilis BPS pada Senin (3/3). tingkat deflasi month-to-month (Februari 2025 terhadap Januari 2025) tercatat sebesar 0,66 persen, sedangkan tingkat deflasi year-on-year (Februari 2025 terhadap Februari 2024) sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, tingkat deflasi year-to-date (Februari 2025 terhadap Desember 2024) mencapai 1,36 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung, Muhammad Ilham Salam, mengungkapkan bahwa kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi bulanan pada Februari 2025 adalah Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, dengan kontribusi sebesar 0,54 persen.
“Lima komoditas utama penyumbang deflasi month-to-month pada Februari 2025 antara lain tarif listrik yang turun sebesar 0,57 persen, cabai merah sebesar 0,12 persen, tomat 0,04 persen, bawang merah 0,04 persen, dan susu cair kemasan 0,03 persen,” jelas Ilham.
Ia juga menambahkan bahwa kelompok pengeluaran yang berkontribusi terbesar terhadap deflasi year-on-year adalah Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, yang mengalami deflasi sebesar 15,72 persen.
“Tingkat deflasi year-on-year Februari 2025 sebesar 0,02 persen, di mana tarif listrik menjadi penyumbang terbesar dengan andil deflasi mencapai 2,13 persen, diikuti oleh beras sebesar 0,50 persen, cabai merah 0,28 persen, tomat 0,18 persen, dan jeruk 0,08 persen,” tambahnya.